Fahri Hamzah menilai pemerintah telat memberikan peringatan kepada Whatsapp (WA) terkait penyebaran konten pornografi. Memang sebaiknya gimana Pak?
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]hatsapp cukup memainkan pengaruh yang vital sebagai media komunikasi seluler terutama di Indonesia. Rata-rata kids zaman now pasti menggunakan aplikasi ini. Tapi, amat disayangkan jika aplikasi ini akan bernasib sama dengan telegram.
Aplikasi WA belakangan ini memang sedang menjadi buah bibir lantaran dapat mengakses GIF porno. Pemerintah pun berencana memblokir WA, apabila tidak segera menghentikan akses konten tersebut. Akan tetapi, rencana pemerintah dianggap Pak Fahri sebagai langkah yang terlambat.
Soal konten porno WhatsApp, Fahri Hamzah minta pemerintah tegas https://t.co/C24Nn8aGz5
— Pengawal Aspirasi (@kawal_aspirasi) November 7, 2017
Menurutnya jika ada aplikasi yang tidak mau menjaga komitmen pemerintahan dalam menghindari konten pornografi, Narkoba, dan terorisme sebaiknya dibubarkan.
“Itu harus komitmen, kalau ada yang enggak komitmen bubarin aja. Masa ormas yang anggotanya banyak aja bisa dibubarin, terus kenapa WA nggak bisa?” kicau Pak Fahri. Tumben Pak Fahri bijak yak. Tapi kenapa disangkutin dengan pembubaran ormas?
Saya mengapresiasi kritik Pak Fahri terhadap upaya pemerintah terkait penyebaran konten porno di WA. Akan tetapi, saya tidak setuju jika WA diblokir di Indonesia. Ini bukan satu-satunya solusi yang baik. Bukankah hampir semua orang Indonesia memakai WA?
Kalau WA diblokir, netizen pasti nggak terima. Emak-emak pasti mencak-mencak dan kids zaman now pasti pada nyiyir. Maka, perlu ada tindakan tegas dari pemerintah terhadap masalah ini.
Dalam hal ini, Menkominfo perlu melakukan langkah yang bijak. Jangan serta merta langsung membubarkan WA, namun dicari solusi lain agar konten pornografi tak lagi marak di medsos.
Mengenai sentilan Pak Fahri soal pembubaran ormas. Saya pikir itu out of context. Pembubaran ormas itu wilayahnya Kemenkumham, bukan wilayah Menkominfo. Maka, pembubaran ormas jangan dikaitkan dengan soal penyebaran konten porno di WA karena ini dua hal yang berbeda.
Kalau Pak Fahri masih belum move on dengan kebijakan pemerintah soal Perppu Ormas, mending ngomong langsung aja. Jangan asal nyentil kayak gini. Semoga ke depan makin bijak mikirnya ya Pak, jangan asal nyinyir wae. (K-32)