HomeNalar PolitikFahri Dan Kompleks DPR

Fahri Dan Kompleks DPR

Pak Fahri Ingin komplek Parlemen RI sama seperti punya AS. Dananya dari mana Pak?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]ak Fahri tiba-tiba ngomong soal komplek Parlemen yang katanya perlu menjiplak punya Amerika. Dananya mau ambil dari Pak? Utang kita kan masih menumpuk, Pak. Saya memang nggak habis pikir dengan pikiran dan tutur kata bapak yang satu ini.

Dia juga bandingin Gedung DPR dengan Gedung  baru KPK. Katanya ,Gedung KPK besar amat, padahal orangnya cuma sedikit. Kalau gitu, bapak alih jabatan aja jadi salah satu anggota KPK, biar bisa nikmatin gedung 16 lantai-nya KPK. Mau nggak pak?

Pak Fahri juga bilang bahwa  kalau Indonesia mau serius bernegara, maka harus punya kompleks parlemen yang besar. Ia pun menilai pembangunan gedung baru tak perlu menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Waduh, ide kreatif macam apa lagi ini?

Mungkin karena ide terlampau bijak atau saking ngejlimet, maka saya gagal paham. Maklum sebagai rakyat kecil, saya mah cuma ngerti dengan hal-hal yang ada dipermukaan saja. Saya nggak tau apa maksud di balik kata-kata Pak Fahri selama ini?

Mungkin hanya bisa mereka-reka kalau Pak Fahri pasti punya misi tertentu. Selama ini kan, dia memang  sudah dicap sebagai tukang kritik. Semua orang dia kritik, termasuk pemerintah dan KPK.

Pemerintah bangun infrastruktur, ia bantu dengan nyiyir. KPK berusaha kelarin kasus korupsinya Setnov, ia malah kritik. Katanya wakil rakyat kok kelakuannya kayak gitu? Bukannya nunjukin panutan, ehh malah nunjukin ‘panu’ sendiri. Yahhh, nggak apalah. Mungkin ini bentuk solidaritas sesama wakil rakyat kali  yak?

Sekarang bukan zaman kritik atau nyiyir soal kinerja pemerintah dan KPK. Ini saatnya kerja, kerja dan kerja. Ngapain diperkeruh dengan ide rekonstruksi Gedung baru DPR?

Baca juga :  Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Nggak bakal untung kan kalo memperluas komplek DPR? Yang ada mah cuma buntung. Mending fokus aja pada pembangunan infrastruktur dan proyek lain yang lebih berguna bagi masyarakat Indonesia. Nggak usah nanggapin pernyataan seperti ini, anggap aja angin lalu. Semua orang pasti udah pada tau siapa Pak Fahri kan? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...