HomeNalar PolitikESDM Berani Lawan Luhut?

ESDM Berani Lawan Luhut?

Pihak kementerian ESDM tetep keukeuh menegosiasi ulang kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta, padahal Pak Luhut sudah menolaknya. Ada apa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]ro kontra mengenai kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta masih belum menemui titik terang. Kementerian ESDM tetap melanjutkan proses renegosiasi kontrak jual beli listrik.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andi Noorsaman Sommeng mengatakan bahwa renegosiasi ini dilakukan agar harga listrik yang diperoleh PLN semakin terjangkau.  Dengan demikian, harga listrik di kalangan masyarakat bisa tetap murah.

Ia memberikan contoh dari pembangkit listrik yang dimiliki oleh Cirebon Ekspansi. Andy mengatakan, semula harga yang dipasang oleh independent Power Producer (IPP) sebesar 6 sen/kwh direvisi menjadi 5,5 sen per kwh.

Renegosiasi juga dianggap perlu karena ada kecenderungan harga energi primer listrik yaitu batu bara terus naik. Selain itu, untuk menjaga stabilitas neraca keuangan PLN.

Namun langkah ini dikritik oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Pak Luhut mengatakan bahwa proses renegosiasi nggak perlu dibuat karena bakalan dinilai ribet oleh pihak investor asing. Dengan begitu, dapat pula merusak iklim bisnis dan investasi di tanah air.

Oleh sebab itu, ia memanggil Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar datang ke kantornya untuk membahas masalah tersebut. Sebab, menurut Luhut seharusnya evaluasi sudah tidak perlu dilakukan bila kedua belah pihak, yakni PLN dan pengembang swasta, sudah setuju untuk melakukan tanda tangan kontrak jual beli listrik.

Baca juga :  Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Akan tetapi, pernyataan dari Luhut dinilai tidak tepat oleh Fahmy Radhi, ekonom dari Universitas Gajah Mada. ia malah mendukung upaya kementerian ESDM soal peninjauan ulang kontrak jual beli listrik. Menurutnya, dengan ada peninjauan maka bisa membantu meringankan beban masyarakat dan industry pengguna listrik.

“Dengan semakin terjangkaunya tarif listrik, maka akan makin meringankan rakyat dan industri pengguna listrik. Peninjauan ini sekaligus menurunkan subsidi listrik, yang jumlahnya cukup besar,” kata Fahmy Radhi (25/11).

Melihat pro kontra yang terjadi, tentu ada dominasi kepentingan bisnis di dalamnya. Mungkinkah kisruh tentang kontrak jual beli listrik ini, bisa menghambat visi dari PT Toba Sejahtera milik Pak Luhut untuk membangun lebih banyak pembangkit tenaga listrik? Apakah ini bentuk perlawananan Kementerian ESDM terhadap Pak Luhut? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...