HomeNalar PolitikDPR Ubah Target Hak Angket

DPR Ubah Target Hak Angket

Kecil Besar

Ketika Miriam S. Haryani kembali tertangkap KPK setelah sempat melarikan diri, kini DPR memfokuskan hak angket KPK ke arah yang berbeda.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]D[/dropcap]itangkapnya politisi Partai Hanura, Miryam S. Haryani pada Senin (1/5) lalu, topik hak angket ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diprakarsai Komisi III DPR, konon pusat perhatiannya dialihkan ke masalah lain. Tidak lagi mengenai dibukanya rekaman berita acara pemeriksaan (BAP) Miryam yang menyatakan dirinya diancam oleh empat orang rekannya di DPR.

Seperti yang telah diketahui, status Miryam kini juga merupakan tersangka dugaan memberi keterangan tidak benar atau keterangan palsu dalam persidangan korupsi e-KTP, dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Pasalnya, Miryam mencabut keterangan dalam BAP di persidangan dan dalam kesaksiannya di persidangan mengaku tak tahu-menahu soal bagi-bagi duit e-KTP, termasuk proses pembahasan anggaran di DPR.

Setelah Miryam tidak menghadiri panggilan pemeriksaan pada 13 dan 18 April, KPK pun menetapkan status buron terhadap Miryam. “Kepolisian sudah berhasil menangkap tersangka pemberi keterangan palsu dalam kasus e-KTP. Kami mengapresiasi kinerja Polri. Tentunya, ini berimbas pada guliran topik Hak Angket KPK,” kata seorang sumber di parlemen, Kamis (4/5) malam.

Menurut sumber tersebut, setelah Polri menyerahkan Miryam ke KPK kembali, lembaga antikorupsi tersebut sudah dapat melanjutkan tugasnya dalam memperdalam informasi mengenai adanya sejumlah anggota DPR yang melakukan intimidasi. KPK juga akan mendapatkan informasi lebih tepat, tentang nama-anam anggota Komisi III yang membuat Miryam merasa terancam.

Dengan begitu, sebenarnya Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket e-KTP yang terbentuk sudah tidak perlu lagi memaksa KPK membuka rekaman BAP yang sebelumnya menjadi tujuan mereka. Sumber itu juga mengatakan kalau apa BAP yang sempat ditarik kembali Miryam itu benar, maka Pasus Hak Angket DPR sudah tidak dibutuhkan lagi, karena polemiknya telah selesai.

Baca juga :  PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

Meski begitu, bukan DPR namanya kalau menyerah begitu saja dengan lembaga antikorupsi. Sumber tersebut juga mengakui, kalau Pansus Hak Angket e-KTP ini nantinya akan lebih difokuskan pada masalah laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap proyek e-KTP. Karena bagaimana pun juga, banyak parpol dan anggota di Komisi III ini yang enggan bila perbuatan korupsinya terbongkar begitu saja oleh KPK. Setujukah dengan sikap anggota DPR ini? Berikan komentarmu!

(Suara Pembaruan/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

Yassierli, PHK, dan Kegagalan Menteri Dosen

Gelombang PHK massal terjadi di banyak tempat. Namun, Menaker Yassierli tampak 'tak berkutik' meski punya segudang kajian sebagai dosen.

Titiek Puspa: ‘Pinnacle’ Nyanyian Soeharto?

Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, yang meninggal dunia pada Kamis (10/3) kemarin kerap disebut "penyanyi Istana." Mengapa demikian?

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...