Rupanya Pilgub Jabar membawa berkah bagi Kang Demiz dan Demokrat. Akhirnya mereka rujuk lagi.
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]erjalanan Kang Deddy Mizwar menuju Pilgub Jabar tahun depan kayaknya mulai menemui titik terang. Hal ini ditandai dengan merapatnya PAN, PKS dan Demokrat. Bahkan koalisi ini disebut koalisi zaman now. Biar tua, tapi jiwanya masih muda, mungkin itu maksud dari koalisi ini kali ya?
Tapi sebenarnya yang menarik adalah soal Demokrat dan Kang Demiz. Konon katanya ia termasuk dalam 99 deret nama pioner partai berlambang bintang mercy ini.
Terus terang saya baru tahu hal ini. Yah, Kang Demiz mah gitu ya. Kenapa nggak kasi tau dari kemarin-kemarin. Mau bikin surprise ya, Kang?
Berarti Kang Demiz bukan nama baru dalam Demokrat. Bisa dibilang Pilgub Jabar jadi ajang reuni antara Kang Demiz dan Demokrat dong ya. Cie, yang mau reunian.
Deddy Mizwar, 'Si Anak Rantau' yang Pulang ke Demokrat https://t.co/WIlC6DrHE1
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) December 5, 2017
Hal ini baru terkuak saat Kang Demiz menghadiri acara Silaturahmi dan Konsolidasi DPD Partai Demokrat Jawa Barat di Hotel Horison Bandung (5/12). Dalam pertemuan tersebut, ia menyapa kader partai berlambang mercy itu dengan penuh semangat. Bahkan orasinya diberi tema “Kembalinya si anak rantau”.
Wakil Gubernur Jabar ini sudah mengantongi kartu anggota Demokrat, sejak DPP partai tersebut memberikan lampu hijau kepadanya untuk maju di Pilgub Jabar beberapa waktu lalu. Kang Demiz dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Demokrat.
“Ini pertama kalinya dalam hidup saya menjadi anggota partai Demokrat walaupun saya salah satu pendiri Partai Demokrat. Saya dipercaya Ketua DPD untuk jadi Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD). Jabatan bukan tujuan hidup, ini hanya amanah. Dengan jabatanlah kita dapat meluaskan ibadah kita,” ujar Kang Deddy.
Saya mengharapkan agar reuni antara Demokrat dan Kang Demiz ini, tak hanya menguntungkan kedua belah pihak aja. Tapi menjadi antitesis atas tudingan ‘Political outsourching’ di Pilgub Jatim dan menjadi contoh bagi Parpol lain untuk mengakhiri fenomena ‘kader lompat pagar’. Semoga demikian. (K-32)