Pak Buwas digadang-gadang akan ikut meramaikan Pilgub Jateng. Bahkan beliau masuk radar PDIP. Akankah beliau bakal maju?
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang nggak kenal dengan Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Waseso. Pria yang akrab dipanggil Buwas tersebut, saat ini tercatat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Kata orang, ia memang layak menyandang nama Buwas karena ia memang ‘buas’ dalam memerangi narkoba di Indonesia. Ah, masa sih?
Konon, BNN di tangan Buwas memiliki prestasi yang gemilang. Ia telah banyak menangkap bandar dan pemakai narkoba. Dan ada juga yang dijatuhi hukuman mati. Tapi kok belum pada kapok-kapok ya?
Beberapa hari lalu, baru terkuak modus pengedaran narkoba bergaya baru di salah satu tempat hiburan malam di Jakarta. Katanya, narkoba berjenis sabu tersebut dibuat dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol air mineral. Bahkan peredaran sabu cair tersebut udah berlangsung sejak 2007. Kok polisi dan BNN nggak tau ya?
Di tengah gencarnya upaya untuk memerangi kasus narkoba, Buwas malah diiisukan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa tengah (Jateng). Bahkan spanduk dukungan terhadapnya telah beredar luas di beberapa daerah di Jateng. Lha piye to, emang Pak Buwas mau?
Beredar Spanduk Dukungan untuk Maju Pilgub Jateng, Budi Waseso Bilang Boleh Saja, Asal. . . https://t.co/WQRzO55ORq #Pilkada2018
— Eko Susilo (@ekosusilo) December 4, 2017
Sebenarnya ia sendiri nggak menampik isu tersebut, bahkan mengiyakannya. Tunggu tugas di BNN kelar dulu, begitu katanya.
Mungkin ini masih sebatas isu, tapi itu bisa aja terjadi. Soalnya Partai Banteng kayaknya berminat untuk mengusung Buwas. Kalau nanti Buwas jadi maju bersama Banteng, maka ia akan masuk dalam deretan para jenderal yang maju bertarung dalam Pilkada tahun depan.
Tapi, bukankah udah enak di BNN, apalagi gaji dan tunjangannya juga gede loh. Mungkin ini yang buat Pak Buwas mikir-mikir juga. Soalnya, maju pilkada peluangnya bisa fifty-fifty. Bisa menang, bisa juga gagal, sementara ia harus tetap mundur dari jabatannya kalau mau nyalon. Selain itu, politik itu butuh kucuran dana yang nggak sedikit.
Kalo menang, ya syukur, tapi kalo kalah, ya gigit jari deh. Emang Pak Buwas masih mau ngojek atau narik taksi lagi? Upss, salah orang… (K-32)