HomeNalar PolitikBuwas, Duterte Indonesia

Buwas, Duterte Indonesia

“Orang yang tega menyingkirkan nyawa orang lain, cuma ada dua kemungkinan; kalau bukan karena sakit hati, orangnya memang berhati keji.”


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]antan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso tegas tanpa kompromi melakukan pemberantasan Narkoba di Indonesia.

Bahkan, pria yang akrab disapa Buwas ini tak segan – segan untuk memberikan hukuman mati bagi para pengedar Narkoba.

Mungkin kita masih mengingat, Buwas pernah mengusulkan untuk adanya pengadaan lapas di pulau terluar di Indonesia dan adanya penggantian sipir dengan buaya. Karena, menurut Buwas, buaya tak bisa dikompromi dibandingkan dengan manusia.

Sebelumnya, Buwas juga pernah bilang kalau ada praktik pengkhianatan dari oknum petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang berkompromi dengan para mafia Narkoba.

BNN sudah capek – capek mengintai dan menangkapnya, eh saat dimasukkan ke dalam lapas malah semakin menjadi – jadi.

Namun, sayang sekali sampai akhir masa tugasnya Buwas tak lagi melihat idenya itu diakomodir oleh Pemerintah, ahhh syudaaaahhhlah.

Semua gara – gara kenapa? Ya karena usulan Buwas tak diindahkan. Coba kalau buaya yang jagain napi Narkoba, mana bisa dikompromi, ditelen iya dah weleeeeeh weleeeeeh.

Kalau Buwas menemukan adanya oknum lapas yang bekerjasama dengan pengedar Narkoba, Buwas tak mau mempidanakan. Ia ingin langsung menembaknya saja ditempat. Tuntas sudah! Kejam ga sih kelihatannya? Ahhhh syudahhlah.

Setidaknya pengedar Narkoba dan oknum lapas lebih jahat karena berniat untuk merusak generasi bangsa melalui Narkoba, hmmm.

Di tahun 2017 aja, ada 90 persen kasus yang melibatkan lapas, makanya Buwas sebel banget gak punya wewenang untuk pengelolaan lapas Narkoba. Sudah diajukan sih, cuma mandeg mulu di Pemerintah.

Katanya Pemerintah lagi mengkampanyekan “Indonesia Darurat Narkoba”, harusnya sih dengerin usulan Buwas, kalau engga berarti Pemerintahnya aja ga serius kan?

Baca juga :  Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Langkah Buwas sebagai Kepala BNN ini mengingatkan kita pada Duterte, Presiden Filipina. Duterte kan dinilai sebagai pemimpin yang memiliki keseriusan dalam memerangi Narkoba, bahkan terlihat sangat kejam saat memusuhi para pengedar Narkoba. Tiada ampunlah pokoknya.

Tapi Buwas tak mau kalah, karena dari namanya aja Buwas, ia mengaku lebih buas dari dibandingkan dengan Presiden Filipina, Duterte. Weleeeeh weleeeeh. (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...