Bupati Talaud, Sri Wahyumi Manalip dinonkatifkan selama 3 bulan lantaran ke luar negeri tanpa izin. Yah, kok bisa gitu ya?
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]i Indonesia, lagi marak soal larangan keluar negeri. Yang pertama, dialami oleh Fredrich Yunadi, mantan pengacara Setnov dalam kasus mega korupsi e-Ka-te-pe. Ia dilarang karena diduga terlibat dalam upaya untuk menghalang-halangi penyelesaian kasus Setnov.
Yang kedua, terkait instruksi dari Pak Airlangga kepada kader-kader Golkar. Pak Airlangga menyuruh agar semua kader tetap stay dalam dapil-nya masing-masing karena Pilkada sudah mulai dekat.
Yang ketiga, dialami oleh Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip. Beliau memang udah pulang-pergi Amerika Serikat (AS). Tapi, baru-baru ini ia dikenai sanksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lantaran pergi tanpa izin.
Nah, berita yang terakhir ini, sukses bikin hape saya lemot. Nggak tau di mana letak salahnya. Apakah karena hape saya yang udah kelewat jadul atau karena paras cantik si Sri Wayumi yang nggak layak muncul di layar hape saya yang buluk ini? Au ah, ucing ala uwe.
@detikcom malu buuu,,, pangkat loo ga di bawa matii,,, sadar diriii,,,
— Ruditono (@Ruditono13) January 15, 2018
Katanya si cantik jelita yang menjadi Bupati Talaud ini, dianggap bandel karena pergi ke AS tanpa seijin Kementerian Dalam Negeri. Hm, padahal menurut Sri, ia pergi untuk mengikuti program yang disiapkan daerah kepulauan, terutama mengenai ekonomi kemaritiman. Kalau gitu ngapain nggak izin sama pihak Kemendagri dan pemerintah daerah Sulawesi Utara? Au ah, ucing ala uwe.
Menurut selentingan yang beredar, kepergian Sri ke AS sebenarnya adalah untuk bertemu Trump. Masa seorang bupati bisa bertemu seorang Presiden negara adidaya, apa maksud dan tujuannya? Au ah, ucing ala uwe.
Tapi itu hanya rumor, nggak tau benar atau nggak? Saya kok malah tertarik dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Pak Tjahjo Kumolo sebagai Mendagri terhadap Bu Sri. Semoga aja ini resmi keputusan dari Kemendagri tanpa diboncengi oleh kepentingan politis. Sebagai pengingat Bu Sri dulu pernah menjadi kader Partai Banteng seperti Pak Tjahjo. Namun, ia sudah dipecat lantaran dinilai sering kali mangkir dalam rapat-rapat bersama Partai Banteng. Hm, makanya jangan berani lawan Mama, upss keceplosan. (K-32)