HomeHeadlineBudi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini:

Audio ini dibuat dengan menggunakan AI.

Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal ini menarik mengingat Budi Gunawan kerap diliha sebagai sosok yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara, kita tahu bahwa hubungan Jokowi dan Mega sedang panas-panasnya sejak Pilpres 2024 lalu.


PinterPolitik.com

Presiden Jokowi disebut-sebut mengajukan nama Budi Gunawan untuk masuk pemerintahan Prabowo Subianto. Budi Gunawan atau Pak BG yang saat ini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Kabar ini ditulis Majalah Tempo dalam laporan utama pekan ini: “Orang Lama Kabinet Baru”.

Disebutkan bahwa ada pejabat di Istana dan petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menceritakan bahwa Prabowo siap mengakomodasi calon menteri yang diajukan oleh Jokowi. 

Sumber tersebut menceritakan bahwa setidaknya Jokowi mengajukan empat nama yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BIN Budi Gunawan.

Pengajuan nama Budi Gunawan, seperti dituliskan oleh Tempo, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. BG adalah ajudan Megawati saat menjadi Presiden pada Juli 2001 hingga Oktober 2004 dan sering disebut-sebut sebagai salah satu orang dekat Mega. 

Sementara, hubungan Jokowi dan Megawati memburuk karena Jokowi ditengarai mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Ini karena PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang menjadi lawan Prabowo-Gibran.

Posisi menarik BG yang lain adalah karena ia salah satu orang yang berjasa dalam rekonsiliasi politik Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres 2019 lalu. Rekonsiliasi ini jadi kunci kondusivitas politik nasional kala itu.

Jokowi sendiri membantah ikut campur dalam penyusunan kabinet Prabowo. Eks Walikota Solo itu mengatakan formasi kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih, meski ia menyebut “kalau memberikan usul, boleh-boleh saja”.

Pertanyaannya kemudian adalah akankah BG benar-benar menjadi salah satu menteri di kabinet Prabowo nanti?

Baca juga :  Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Karier Menawan Budi Gunawan

Pergantian pemerintahan memang selalu menimbulkan spekulasi terkait komposisi kabinet baru. Demikianpun yang terjadi dalam konteks munculnya nama BG sebagai sosok yang diusulkan Jokowi untuk jadi menteri di kabinet Prabowo.

Sebagai gambaran umum, Budi Gunawan adalah seorang perwira tinggi Polri yang sempat mencuat namanya dalam kontroversi pada tahun 2015 ketika dia diusulkan menjadi Kapolri. Meskipun usulannya ditolak oleh Komisi III DPR atas dugaan keterlibatannya dalam korupsi serta isu rekening gendut yang diungkapkan oleh KPK kala itu, namun ia kemudian diangkat menjadi Kepala BIN oleh Presiden Jokowi. Sejak itu, Budi Gunawan tidak terlalu sering muncul dalam pemberitaan, tetapi namanya masih sering disebut dalam konteks politik.

Peluang Budi Gunawan untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo bisa dilihat dari beberapa faktor. Pertama, hubungan politik antara Budi Gunawan dan Prabowo. Meskipun tidak ada hubungan langsung yang terlihat di antara keduanya, namun dalam dinamika politik Indonesia, seringkali kesempatan bagi figur-figur yang memiliki pengalaman dan koneksi di tubuh aparat keamanan untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan cukup besar.

Budi Gunawan, dengan latar belakangnya di Polri dan pengalaman sebagai Kepala BIN, bisa menjadi aset yang berharga bagi Prabowo dalam membangun kabinetnya. Selain itu, ia bisa disebut sebagai penghubung 3 elite: Jokowi, Megawati dan Prabowo sendiri.

Inilah yang mungkin bisa disebut sebagai faktor rekonsiliasi politik. Dalam konteks pembentukan kabinet koalisi, seringkali terjadi dinamika rekonsiliasi politik di antara elite-elite nasional. Nominasi Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi kepada Prabowo bisa menjadi bagian dari upaya rekonsiliasi politik yang lebih luas terhadap Megawati, di mana pembentukan kabinet yang inklusif dengan melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang politik dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat stabilitas politik.

Nah, pertimbangan tentang kedekatan Budi Gunawan dengan Megawati Soekarnoputri juga menjadi faktor penting dalam memahami peluangnya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo. Megawati, sebagai Ketua Umum PDIP, memiliki pengaruh yang besar dalam politik Indonesia. Dengan asumsi adanya nama Budi Gunawan adalah untuk sedikit “menegsosiasikan” posisi politik PDIP yang berpotensi menjadi oposisi pemerintahan, Jokowi dan Prabowo tentu berharap berbagai kebijakan yang diputuskan tidak mendapatkan tentangan berarti dari parlemen.

Baca juga :  The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dinamika Elite

Setidaknya ada beberapa bangunan pikir yang bisa digunakan untuk menganalisis fenomena ini. Dari sudut pandang teori elite politik misalnya – yang pertama kali dikembangkan oleh ahli sosiologi seperti Vilfredo Pareto dan Max Weber – disebutkan bahwa peran kelompok elite dalam proses pengambilan keputusan politik sangatlah krusial.

Menurut teori ini, keputusan politik diarahkan oleh sejumlah kecil individu yang memiliki kekuasaan, kekayaan, dan pengaruh sosial yang besar. Dalam konteks ini, peluang Budi Gunawan untuk menjadi menteri dapat dianalisis melalui koneksi dan pengaruhnya di dalam lingkaran elite politik Indonesia.

Kemudian, dari sudut pandang pendekatan analisis jejaring politik atau political network analysis, kita bisa melihat hubungan dan koneksi politik yang dimiliki oleh Budi Gunawan. Dengan menganalisis jejak karir, afiliasi politik, dan interaksi dengan aktor politik lainnya, kita dapat memahami dinamika hubungan politik yang mungkin memengaruhi peluangnya untuk menduduki jabatan menteri.

Sementara dari sudut pandang teori rekonsiliasi politik, fenomena BG ini menggambarkan soal pentingnya kolaborasi dan rekonsiliasi antara berbagai pihak politik yang bertikai untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks ini, nominasi Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi kepada Prabowo bisa dilihat sebagai upaya rekonsiliasi politik yang bertujuan untuk memperkuat stabilitas politik dan membangun kabinet koalisi yang inklusif.

Pada akhirnya memang munculnya nama BG sebagai kandidat yang diusulkan oleh Jokowi sebagai menteri ini bisa menjadi gambaran besar bahwa politik di tingkat elite masih sangat dinamis. (S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Mampukah Prabowo Make Indonesia Great Again? 

Konsep Make America Great Again (MAGA) ala Donald Trump beresonansi dengan dorongan adanya keperluan konsep Make Indonesia Great Again (MIGA). Mampukah ambisi ini dijalankan? 

Amerika Sudah “Ditamatkan” Tiongkok? 

Tiongkok semakin menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya bisa menyaingi Amerika Serikat (AS). Kini, kompetisi bagi AS bahkan datang di sektor yang didominasinya, yakni dunia artificial intelligence. Lantas, mungkinkah ini awal dari kejayaan Tiongkok yang menjadi nyata? 

AHY dan Jokowi’s Bamboo Trap?

Saling lempar tanggung jawab atas polemik pagar bambu laut di pesisir Kabupaten Tangerang memunculkan satu diskursus menarik mengenai head-to-head langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, diskursus itu menambah probabilitas eksistensi ranjau politik Jokowi terkait dengan pengaruh pasca presidensinya. Mengapa itu bisa terjadi?

Trump Ketar-ketir Lihat Prabowo-Anwar?

Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bertemu kembali di Kuala Lumpur, Malaysia. Mungkinkah Prabowo dan Anwar kini sedang ‘bersaing’ satu sama lain?

“Segitiga Api” Prabowo, Salim dan Aguan

Ribut-ribut terkait pagar bambu di laut Tangerang yang dikait-kaitkan dengan PIK 2 jadi isu menarik dalam dinamika relasi antara penguasa dan konglomerat.

“Dosa” di Balik Siasat Trump Kuasai Antariksa 

Donald Trump, Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) memiliki ambisi yang begitu besar terhadap program keantariksaan. Mengapa demikian? 

Trump The Tech-cracy

Twitter/X, Google, Meta, Tiktok, Amazon, hingga Apple, semua tokoh utama perusahaan-perusahaan itu hadir saat pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Anies Masuk Kabinet Merah Putih?

Di tengah sorotan dan tuntutan untuk mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diterpa dugaan kasus viral, satu ekspektasi muncul ke permukaan bahwa sosok yang tepat menjadi suksesornya adalah Anies Baswedan. Namun, jika di-invite ke kabinet, karier politik Anies bisa saja sepenuhnya akan ada di tangan Prabowo Subianto. Mengapa demikian?

More Stories

“Segitiga Api” Prabowo, Salim dan Aguan

Ribut-ribut terkait pagar bambu di laut Tangerang yang dikait-kaitkan dengan PIK 2 jadi isu menarik dalam dinamika relasi antara penguasa dan konglomerat.

Trump The Tech-cracy

Twitter/X, Google, Meta, Tiktok, Amazon, hingga Apple, semua tokoh utama perusahaan-perusahaan itu hadir saat pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Prabowo, Amartya Sen, dan Orde Baru

Program Makan Siang Bergizi (MBG) alias makan siang gratis yang kini sudah dijalankan oleh pemerintahan Prabowo Subianto nyatanya punya visi yang serupa dengan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang merupakan program di era Orde Baru.