HomeNalar PolitikBolehkah KPK Ikut Munaslub Golkar?

Bolehkah KPK Ikut Munaslub Golkar?

Pak Agung Laksono mengusulkan agar KPK diundang ke Munaslub Golkar. Emang boleh?


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]usyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar untuk mencari pengganti Papa Setnov, rencananya bakal dilaksanakan dalam bulan ini. Yang menarik adalah soal usulan Pak Agung Laksono.

Beliau mengusulkan agar Ka-pe-ka diundang dalam Munaslub nanti. Usulan ini bahkan disampaikan langsung kepada Ketua Plt Golkar, Idrus Marham dalam sambutan acara Mukernas Kosgoro 1957 di Hotel Peninsula, Jakbar, Selasa (12/12). Menurut Pak Agung, ini sebagai trik untuk menciptakan pemilihan ketua yang bersih dan bebas dari praktik politik uang.

Hal senada juga diungkapkan oleh  Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. Beliau juga mengharapkan kehadiran Ka-pe-ka dalam Munaslub sebagai upaya untuk menghindari aksi bayar-bayaran dalam acara tersebut.

Bahkan beliau mengatakan bahwa semua kader berhak untuk mencalonkan diri. Perkara menang atau kalah, urusannya belakangan. Yang penting maju aja dulu. Munaslub dilihatnya sebagai ajang berkompetisi untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas (yang mau membangun rakyat dan Indonesia).

Mencermati pernyataan Pak Agung dan Pak Syahrul tersebut kelihatannya ada sesuatu yang aneh dalam internal Partai Beringin. Kalau Ka-pe-ka hadir saat Munaslub digelar, maka makin menguatkan dugaan kalau Partai Beringin nggak becus mengatasi masalah di dalam rumahnya sendiri. Maka, sebaiknya usulan untuk mengundang Ka-pe-ka diabaikan aja.

Saya juga yakin Ka-pe-ka nggak bakalan hadir kok. Sebab sebagai lembaga independen, Ka-pe-ka nggak berhak terlibat dalam urusan Partai politik mana pun. Kalau Ka-pe-ka hadir pun justru bakal  itu akan menjadi blunder baginya. Sebab, publik bisa menilai bahwa lembaga anti rasuah tersebut memihak partai politik tertentu.

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates

Maka, jalan terbaik adalah internal Partai Banteng yang perlu berbenah. Seluruh anggota harus satu suara agar bisa memilih sosok pemimpin yang netral dan bisa mengangkat kembali Partai Beringin dari keterpurukan selama ini akibat kasus e-KTP yang melibatkan Papa Setya Novanto. Semoga demikian. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...