HomeNalar PolitikBang Zon, Nyebut Dong Bang!

Bang Zon, Nyebut Dong Bang!

Kecil Besar

Dari Filipina, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengirimkan kabar gembira, DPR Filipina ternyata lebih malas dari Indonesia. Masya Allah, nyebut Bang!


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]B[/dropcap]aca koran sambil minum teh panas bisa bahaya ternyata, terutama kalau isi beritanya ada komentar Fadli Zon. Hati-hati tersedak! Tak aneh lagi kalau Politikus Gerindra ini selalu mengeluarkan statement yang terkadang nyeleneh, dan seringnya sih ngeselin. Apalagi kalau komen tentang kebijakan Jokowi, waduh, suka bikin berdecak kagum pada kepandaiannya. Saking pinternya, terkadang malah terkesan minterin. Pantas saja media senang banget wawancara dia, karena pernyataannya pasti langsung ngehits dan berpolemik. Bacanya pun bisa bikin tertawa terkikik-kikik.

Seperti kabar gembira yang ia sampaikan dari Manila, Filipina, Minggu (17/9) lalu. Katanya, pembuatan undang-undang (UU) di negaranya Duterte itu sangat lamban. Dari 210 rancangan undang-undang (RUU) yang dapat diselesaikan hanya sekitar 8 UU saja. Sementara DPR kita dari 40 RUU, UU yang dihasilkan sekitar 10 UU. Jadi bisa dibilang seperempat dari target. Hmmm, kelambanan kerja kok dibilang kabar gembira ya? Apalagi dia sendiri juga bilang kalau proses pembuatan UU di sana lebih berbelit.

Dibanding DPR RI yang membahas RUU bersama-sama pemerintah, di Filipina proses persetujuannya jauh lebih panjang. Setelah dibahas di DPR, RUU itu juga harus dibahas dulu oleh Senat, baru kemudian dikembalikan ke DPR untuk disahkan. Jadi kalau dikatakan DPR RI lebih rajin dari Filipina sepertinya kok tidak sepadan ya. Tapi entahlah, mungkin Bang Zon hanya ingin menyenangkan hati teman-temannya di Senayan. Atau jadi punya pembenaran untuk semakin bermalas-malasan?

Baca juga :  The Danger Lies in Sri Mulyani?

Sebelumnya, Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) mengatakan kalau kinerja DPR semakin menurun semenjak dipimpin oleh The Three Musketeers, yaitu Setya Novanto, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah. Banyak pengamat yang menuding kalau mereka lebih banyak mengkritik pemerintah daripada menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Sangkaan ini ternyata membuat Bang Zon geram, sehingga ia pun membanding-bandingkan kerja DPR kita dengan negara lain. Herannya kenapa jauh-jauh sih ngebandinginnya, Bang. Kenapa enggak sama DPR periode sebelumnya aja yang bisa selesai sampai 40 UU, apa karena jadi ketahuan malasnya ya?

Tapi bukan Fadli Zon namanya kalau enggak bisa berkelit, menurut dia, DPR seharusnya enggak dilihat dari UU yang dihasilkan aja. Lha, terus kita mau nilai dari mana kalau bukan dari kerjaannya? Seluruh rakyat juga tahu kalau DPR itu tugasnya ngurusin UU, dan kalau DPR di periode-periode sebelumnya bisa lebih produktif kerjanya, kenapa yang sekarang mandeg? Apalagi sebagian anggotanya juga orang-orang lama, harusnya semakin hebat dan produktif dong. Aduh Bang Zon, nyebut dong Bang….  (R24)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...