HomeNalar PolitikBang Lucky Bakal Terjegal Lagi?

Bang Lucky Bakal Terjegal Lagi?

Kecil Besar

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN yang juga artis kondang, Lucky Hakim berencana untuk maju dalam Pilkada Kota Bekasi 2018. Apakah akan berhasil? 


PinterPolitik.com

[dropcap]N[/dropcap]ama Lucky Hakim cukup populer di dunia hiburan tanah air. Sejak tahun 2011, ia memilih banting setir ke dunia politik dengan menjadi anggota Partai Amanat Nasional (PAN). Ia akhirnya terpilih menjadi anggota De-pe-er RI dari Fraksi PAN pada tahun 2014.

Belakangan ini, namanya kembali mencuat karena berencana untuk maju dalam Pilkada Bekasi. Sebenarnya, ini bukan kali pertama ia bertarung di sana.  Pada Pilkada 2012 lalu, ia maju sebagai wakilnya H. Dadang Mulyadi tetapi gagal.

Kali ini ia bakal maju sebagai calon Walikota dan kemungkinan akan berpasangan dengan Anggawira, Ketua Bidang Organisasi Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Nggak takut gagal lagi, Bang?

Bang Lucky mengklaim bahwa ia mendapat banyak dukungan dari warga Bekasi. Ah masa sih, Bang? Namun, ia masih menunggu restu dari PAN. Jika mendapat restu, ia harus bersedia mundur dari De-pe-er.

Mungkin jalannya Bang Lucky bakal berat. Soalnya berdasarkan survei dari Median, elektabilitasnya cuma 0,7 persen. Its okay, survey not the only one. Tapi, bisa aja jadi tolok ukur untuk menentukan langkah ke depan kan?

Hal ini seharusnya menjadi alarm bahaya bagi Bang Lucky. Mau nggak mau ia harus kerja ekstra keras untuk menarik simpati masyarakat. Manfaatin dong status selebritinya, yakinlah , pasti laku.

Tapi, kayaknya nggak semudah itu. Soalnya, ada kabar yang beredar bahwa Gerinda dan Pe-ka-es juga bakal mati-matian di sana. Bahkan dari informasi yang berkembang, DPC Gerindra Kota Bekasi sudah menyiapkan sejumlah nama dari kalangan artis yang juga politisi. Seperti Dude Herlino, Rachel Maryam, Anggawira dan Maudy Koesnaedi.

Baca juga :  Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Wah, kalau ini sampai terjadi, maka Pilkada Bekasi bukan semata perang antar Partai Politik. Tapi, bisa menjadi perang politik yang ‘berasa artis’. Wah, menarik nih. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Return of the Wolf Warrior?

Retorika internasional Tiongkok belakangan mulai menunjukkan perubahan. Kira-kira apa esensi strategis di baliknya? 

Prabowo’s Revolusi Hijau 2.0?

Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di peluncuran Gerina. Mengapa ini punya makna strategis?

Cak Imin-Zulhas “Gabut Berhadiah”?

Memiliki similaritas sebagai ketua umum partai politik dan menteri koordinator, namun dengan jalan takdir berbeda, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Zulkifli Hasan (Zulhas) agaknya menampilkan motivasi baru dalam dinamika politik Indonesia. Walau kiprah dan jabatan mereka dinilai “gabut”, manuver keduanya dinilai akan sangat memengaruhi pasang-surut pemerintahan saat ini, menuju kontestasi elektoral berikutnya.

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG “kabur” dari investasinya di Indonesia karena masalah “lingkungan investasi”.

Honey Trapping: Kala Rayuan Jadi Spionase

Sejumlah aplikasi kencan tercatat kerap digunakan untuk kepentingan intelijen. Bagaimana sejarah relasi antara spionase dan hubungan romantis itu sendiri?

Menguak CPNS “Gigi Mundur” Berjemaah

Fenomena undur diri ribuan CPNS karena berbagai alasan menyingkap beberapa intepretasi yang kiranya menjadi catatan krusial bagi pemerintah serta bagi para calon ASN itu sendiri. Mengapa demikian?

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog – atau bahasa kekiniannya eksplainer – membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Anies-Gibran Perpetual Debate?

Respons dan pengingat kritis Anies Baswedan terhadap konten “bonus demografi” Gibran Rakabuming Raka seolah menguak kembali bahwa terdapat gap di antara mereka dan bagaimana audiens serta pengikut mereka bereaksi satu sama lain. Lalu, akankah gap tersebut terpelihara dan turut membentuk dinamika sosial-politik tanah air ke depan?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...