HomeNalar PolitikBamsoet Pejuang Pancasila

Bamsoet Pejuang Pancasila

Kecil Besar

Ketua DPR Bambang Soesatyo menginginkan agar semua anggota DPR yang baru untuk periode 2019-2024 harus paham Pancasila. Lha kan masih setahun lagi, Pak. Kok, buru-buru amat sih, mau jadi pejuang Pancasila?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]aya Indonesia, saya Pancasila atau Pancasila harga mati, itu adalah dua jargon yang sempat viral beberapa waktu lalu. Konon jargon tersebut muncul sebagai bentuk pembelaan terhadap Pancasila, yang katanya dirongrong kedudukannya oleh radikalisme dan isme-isme yang lain. Apa itu benar atau hanya sebatas permainan politik dari sekelompok orang? Hm, mikir-mikir dah sampe biji mata berubah jadi kotak.

Bahkan, ada yang pernah mempersoalkan jenis kelamin dari burung Garuda Pancasila. Katanya itu masih menjadi misteri bagi bangsa Indonesia. Misteri, apanya? Kalau mempersoalkan jenis kelamin Pancasila berarti ‘setali tiga uang’ dengan mempersoalkan jenis kelamin ideologi-ideologi lain di dunia ini, bukan?

Jadi cukup percaya dan hayati lima silanya. Niscaya, kamu akan paham mengapa Pancasila begitu penting bagi Indonesia? Yang pasti, Pancasila itu ideologi bangsa ini. Pancasila mengajari kita untuk seragam dalam memahami keberagaman. Pancasila, aku padamu! Eahhh, eahhh.

Memang Pancasila itu ideologi yang khas Indonesia. Dijamin nggak ada di tempat lain, bahkan bisa dibilang udah jadi ‘agama publik’ (civil religion) di negeri ini. Tapi, kadang bikin miris hingga batin pun teriris lantaran Pancasila dijadikan sebagai alat politik. Di sini, pikiranku mendadak nge-hang. Percaya nggak percaya, itu udah jadi bagian dari perjalanan sejarah bangsa ini.

Baru-baru ini, ada pernyataan yang cukup menarik dari Ketua De-pe-er yang baru, Bambang Soesatyo. Sosok yang akrab dikenal sebagai Bamsoet ini, mengharapkan agar anggota De-pe-er yang baru untuk periode 2019-2024 perlu digembleng agar bisa melek Pancasila. Lha, kan masih setahun lagi. Kok, buru-buru amat sih, Pak, mau jadi pejuang Pancasila?

Tapi, rencana Pak Bamsoet sah-sah aja kok. Yang aneh, mengapa dia nggak mempersoalkan para anggota De-pe-er yang sekarang? Apa mereka semua udah bener-bener melek Pancasila? Semoga, nggak ada kepentingan politik di belakangnya ya, Pak? (K-32)

Baca juga :  Tiongkok Pesta Thorium, Bisa Pantik “Perang”? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...