HomeNalar PolitikBalaikota “Banjir” Balon

Balaikota “Banjir” Balon

PinterPolitik.com

Pagi ini (8/5), halaman Balaikota DKI Jakarta dipenuhi balon berwarna merah dan putih. Balon-balon itu memadati seluruh halaman balaikota DKI, berdesakkan dengan karangan bunga yang semenjak Selasa (2/5) lalu telah berjumlah 5.016.

Di setiap balon juga dipasangi spanduk kecil berisi dukungan atau ucapan terima kasih untuk Ahok dan Djarot. Salah satu spanduk bertuliskan “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh, We Love NKRI”. Ada juga yang tertulis “Aku Cinta Indonesia” atau “Brave Ahok Djarot”.

Diperkirakan lebih dari 10 ribu balon memenuhi gedung tempat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat bekerja. Di antara sekian banyak balon, 7500 balon diberikan oleh Perempuan Peduli Kota Jakarta (PPKJ). Sementara Komunitas Sanur menyumbang 2500 balon.

Salah seorang anggota PPKJ, Ilma Sovriyanti mengungkapkan, balon-balon tersebut adalah untuk mengapresiasi kinerja Ahok dan Djarot selama menjabat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. “Intinya karena [kita] kreatif [dan] inisiatif memberikan apresiasi kepempinan Pak Basuki dan Pak Djarot, dan balon melambangkan kebahagiaan dan rasa senang,” ujar Ilma.

Selain itu Ilma juga mengatakan, balon-balon tersebut merupakan bentuk dukungan moril untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang besok (9/5) akan menjalani sidang terkait kasus dugaan penodaan agama. Besok juga nasib Ahok ditentukan oleh vonis Hakim.

Di Balaikota, pada pagi tadi Ahok memberikan tanggapannya terkait balon dan persiapannya menghadapi sidang besok.

Ahok mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemberi balon. Sedangkan melalui akun twitter pribadinya Ahok berucap, “Hari ini di Balaikota dihiasi balon merah putih. Silakan dimanfaatkan untuk selfie. Mohon jangan diletuskan karena bukan balon hijau.”

Sementara sebagai persiapan menghadapi sidang, Ahok mengaku pasrah kepada Tuhan. “Saya sebagai orang beriman ya berdoa. Saya minta Tuhan declare bahwa saya innocent. Saya tidak ada niat, tidak ada maksud [menista] kok,” ucap Ahok.

Secara terpisah, pada Peringatan Mei 98 yang diselenggarakan Komnas Perempuan hari ini di TPU Pondok Rangon, Djarot juga memberikan pernyataan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, Pilkada Jakarta menunjukkan bahwa  Indonesia belum menjadi “Indonesia yang utuh”. Djarot juga mengungkapkan, pentingnya menjaga Indonesia agar Tragedi Mei 1998 tidak terulang.

Baca juga :  Ridwan Kamil dan "Alibaba Way"

Dalam hal ini kita bisa melihat, di satu sisi Ahok-Djarot banyak dipuja, lewat balon-balon dan karangan bunga. Di sisi lain Ahok dinilai sebagai penista. Lantas, adakah secercah kebenaran untuk Purnama? James A. Garfield pernah berkata, “The truth will set you free, but first it will make you miserable.”(Berbagai Sumber/H31)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Simpang Siur Suara Yusril

Heboh, kata Yusril, Jokowi sudah bisa digulingkan dari jabatan presidennya karena besarnya utang negara sudah melebihi batas yang ditentukan. Usut punya usut, pernyataan tersebut...

Elit Politik Di Balik Partai Syariah 212

Bermodal ikon '212', Partai Syariah 212 melaju ke gelanggang politik Indonesia. Apakah pembentukan partai ini murni ditujukan untuk menegakan Indonesia bersyariah ataukah hanya sekedar...

Blokir Medsos, Kunci Tangani Terorisme?

Kebijakan pemerintah memblokir Telegram menuai pujian dan kecaman. Beberapa pihak menilai, hal tersebut merupakan bentuk ketegasan pemerintah terhadap mereka yang turut memudahkan jaringan terorisme...