HomeNalar PolitikAliran Bantuan Untuk Bencana Gempa Aceh Terus Mengalir

Aliran Bantuan Untuk Bencana Gempa Aceh Terus Mengalir

Kecil Besar

Meureudu, Aceh – Bantuan darurat masyarakat untuk korban gempa di Kabupaten Pidie dan sekitarnya terus mengalir. Dari pantauan di posko induk bencana gempa di Meureudu, bantuan bagi korban gempa datang dari berbagai kalangan, seperti pemerintah daerah, kelompok massa dan perorangan. Tak luput juga bantuan dari pasangan calon peserta Pilkada 2017.

Hari Jum’at kemarin, Presiden Jokowi sudah turun ke lapangan untuk memantau dan bersosialiasi dengan warga yang menjadi korban bencana. Joko Widodo gesit dalam mengambil keputusan untuk segera membangun kembali Masjid-masjid yang tengah rusak parah akibat gempa Aceh.

Di sisi lain, bantuan juga diberikan oleh pasangan calon petahana Bupati Aceh Tamiang dan wakilnya, Hamdan Sati Izwardi. Barang bantuan tersebut berupa, mie instant, pakaian, pampers, roti bayi, susu, handuk, beras, pembalut wanita, selimut serta obat-obatan.

“Ini yang dapat kita bantu untuk meringankan beban para korban musibah gempa yang telah meluluhlantakkan infrastruktur serta nyawa manusia di Kabupaten Pidie Jaya tersebut,” kata Hamdan Sati. Ia bersama pasangannya akan terus membantu meringankan beban para korban musibah gempa yang ada di Pidie Jaya.

“Sejauh ini, kita koordinasikan kepada tim untuk mendata dan melihat secara langsung, bantuan apa yang paling cocok kita berikan untuk para korban gempa di Pidie Jaya itu. Untuk sementara sambil mendata kita bawa dahulu kebutuhan dasar mereka,” jelas Hamdan.

Selanjutnya, Komunitas Expedition Trail Mania (Xtrim) Kabupaten Bireuen menyerahkan bantuan kepada korban gempa di sejumlah wilayah Kabupaten Pidie Jaya, berupa paket sembako, susu bayi, pampers, sajadah, pakaian, kasur dan 8 jerigen minyak solar untuk alat berat beko yang sedang beroperasi di area gempa bumi.

Ketua Xtrim Bireuen Azhari menjelaskan, penyerahan bantuan ini dilakukan di tiga lokasi yaitu Meunasah Desa Ulim, Meunasah Desa Pulau Ulim, Meunasah Jangka Buya dan Desa Trienggadeng, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya.

Baca juga :  Nge-Audit Kerjaan Para Menko Santuy
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...