HomeHumor PolitikNasib “Ahok Gate”

Nasib “Ahok Gate”

Polemik pengajuan Hak Angket hingga kini masih belum ada kejelasan, apakah akan jadi diajukan atau tidak. Rumornya, aksi yang dikenal sebagai Ahok Gate ini kemungkinan akan kandas.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Surat usulan hak angket oleh sejumlah anggota DPR dari Fraksi PAN, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra yang mempertanyakan pengaktifan kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), telah dibacakan di rapat paripurna pekan lalu. Usulan hak angket yang kemudian dikenal dengan sebutan “Ahok Gate” ini, rencananya juga akan dibahas pada awal Maret ini.

Saat ini, para fraksi pengusul hak angket ini sudah mulai bergerilya dengan melakukan lobi pada anggota-anggota lainnya, agar aksi yang menjadi salah satu hak DPR ini dapat segera dilanjutkan. Pendekatan personal ini dilakukan, karena beberapa fraksi partai pendukung pemerintah, seperti PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, PPP, dan Partai Golkar sudah menyatakan menolak usulan itu.

Salah seorang sumber di parlemen, Rabu lalu menyatakan, ada kemungkinan pengajuan hak angket ini akan kandas di tengah jalan. Pasalnya, jumlah anggota DPR yang telah menyatakan penolakan untuk mengajukan hak angket ini jumlahnya lebih banyak dibanding yang setuju dengan pengajuan Ahok Gate ini.

Di samping itu, fraksi partai yang mengusung pun tidak semua anggotanya kompak menyetujui pengajuan angket tersebut. “Pengusulan hak angket itu akan kandas. Kita lihat saja nanti, seperti tidak ada lagi yang perlu dibahas DPR kalau angket itu sempat berlanjut. Akal-akalan saja pengajuan angket itu,” kata sumber yang juga merupakan anggota Dewan di Jakarta ini.

Menurutnya, saat ini Ahok Gate sudah tidak relevan lagi untuk dilanjutkan. Apalagi saat ini, kasus penodaan agama yang menjerat Ahok masih dalam proses persidangan. Di samping itu, banyak anggota Dewan yang melihat adanya maksud politis dibalik pengajuan angket tersebut. Niat politis untuk menjatuhkan Ahok, sangat kental dirasakan dibalik aksi tersebut.

“Saya yakin upaya hak angket ini hanya untuk bertujuan untuk mengintervensi proses peradilan agar cepat menjatuhkan hukuman bagi Ahok. Kelihatan sekali hubungannya dengan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua bulan depan. Strategi ini tentu sangat tidak baik bagi demokrasi,” kata sumber itu lagi.

Menurutnya, tidak ada yang salah dengan keputusan Menteri Dalam Negeri untuk mengaktifkan kembali Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta, karena sampai sekarang pun sidang masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. “Kalau jaksa sudah mengajukan tuntutan, baru jelas permasalahannya. Seharusnya kalau mengerti hukum, orang yang mengusulkan hak angket ini tidak terus memaksakan kehendaknya,” tandas si sumber. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...