HomeHumor PolitikKekuasaan “Tokoh Senior” Dalam Parpol

Kekuasaan “Tokoh Senior” Dalam Parpol

Motif utama lahirnya parpol adalah untuk mendapatkan kekuasaan. Dalam pengertian ini, kekuasaan digunakan sebagai alat untuk merealisasikan aspirasi rakyat. Mungkin bahasa ini yang pantas didengungkan di tengah panasnya Pilkada DKI Jakarta saat ini.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Berbagai cara dilakukan oleh partai politik demi menggapai kemenangan untuk meraih kekuasaan. Salah satunya adalah dalam kasus hak angket, terkait status Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.

Tidaklah mengherankan jika ada partai politik (parpol) yang sudah menyatakan mendukung pemerintah, anggotanya turut menandatangani hak angket karena sikap pemerintah yang tak kunjung menonaktifkan sang Gubernur Ahok.

Menurut sebuah sumber, masalah ini tidak terlepas dari pengaruh seorang tokoh senior politik. Meski tokoh ini sudah lama lengser dari kepengurusan, tetapi masih memiliki pengaruh yang sangat besar pada keputusan partai. Bahkan sang tokoh tersebut bisa mengalahkan kewenangan pengurus aktif yang ada saat ini.

Menurutnya, seorang ketua umum definitif pun akan tetap kalah pengaruh dengan sang tokoh senior tersebut. Sebab posisi ketua umum dalam partai tersebut, tidak memiliki otoritas penuh dalam menentukan kebijakan partai.

Jadi, sebagian besar anggota Dewan yang menandatangani hak angket kabarnya adalah karena pengaruh yang sangat kuat sang tokoh senior tersebut di internal partai. Sumber ini juga mengatakan, “Dalam situasi seperti ini, sangat terlihat kalau dialah (tokoh senior) yang sejatinya the real ketua umum,” pungkas sumber tersebut.

Dalam sebuah partai politik, kadang posisi hirarkis sering terkikis dengan kekuasaan tokoh senior maupun pendiri partai. Sehingga pada akhirnya, kekuasaan hirarkis hanya semacam jabatan palsu belaka karena kekuasaan terbesar akan selalu ada di tangan “sang tokoh” ini. Begitulah partai politik, sungguh penuh misteri. (Suara Pembaruan/Fit)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...