HomeFokus BUMNTak Ingin Jatuh Ke Swasta, Kemen BUMN Mulai Pagari Penjualan Citos

Tak Ingin Jatuh Ke Swasta, Kemen BUMN Mulai Pagari Penjualan Citos

Kecil Besar

Kementerian Badan Usaha milik Negara (BUMN) tampaknya mulai memagari rencana penjualan aset miliki PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya), yakni Mal Cilandak Town Square (Citos). Kementerian yang dipmpin Erick Thohir ini, tidak ingin Chitos berpindah tangan ke pihak swasta.


PinterPolitik.com

Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo berharap pembeli Citos adalah perusahaan BUMN, seperti PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana.

โ€œSaat ini kan Bahana juga punya uang, mungkin karena ini aset yang bagus sekali, tapi kita akan jual ke BUMN lain khususnya ke Bahana,โ€ kata Kartika di sela-sela acara diskusi di Jakarta, Rabu (11/3).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, aset seperti pusat perbelanjaan berpotensi memberikan keuntungan besar. Karena itu, Kartika menawarkan ke BUMN lain menjadi pembeli aset Jiwasraya tersebut.

โ€œKarena kita melihat ini ke depan, ini sangat bagus untuk diusahakan dan kita akan usahakan ada di lingkungan BUMN dulu bersama dengan BUMN Karya,โ€ paparnya.

Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan akan melepas aset-aset yang dimiliki Jiwasraya seperti kantor-kantor Jiwasraya dan juga bangunan berstatus hak milik lainnya, seperti gedung perbelanjaan Cilandak Town Square, di Jakarta Selatan.

โ€œIni aset yang cukup bagus dan sudah mulai ditawarkan, banyak yang minat, nilainya kurang lebih Rp 2-3 triliun,โ€ kata Arya belum lama ini.

Arya menambahkan aksi korporasi berupa pelepasan aset properti itu tidak serta merta dapat dilakukan Jiwasraya, sebab terdapat status aset negara yang turut melekat pada properti tersebut. โ€œMaka untuk penjualan aset ini harus melalui mekanisme persetujuan DPR,โ€ pungkasnya. (R58)

โ–บ Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Return of the Wolf Warrior?

Retorika internasional Tiongkok belakangan mulai menunjukkan perubahan. Kira-kira apa esensi strategis di baliknya? 

Prabowoโ€™s Revolusi Hijau 2.0?

Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di peluncuran Gerina. Mengapa ini punya makna strategis?

Cak Imin-Zulhas โ€œGabut Berhadiahโ€?

Memiliki similaritas sebagai ketua umum partai politik dan menteri koordinator, namun dengan jalan takdir berbeda, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Zulkifli Hasan (Zulhas) agaknya menampilkan motivasi baru dalam dinamika politik Indonesia. Walau kiprah dan jabatan mereka dinilai โ€œgabutโ€, manuver keduanya dinilai akan sangat memengaruhi pasang-surut pemerintahan saat ini, menuju kontestasi elektoral berikutnya.

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG โ€œkaburโ€ dari investasinya di Indonesia karena masalah โ€œlingkungan investasiโ€.

Honey Trapping: Kala Rayuan Jadi Spionase

Sejumlah aplikasi kencan tercatat kerap digunakan untuk kepentingan intelijen. Bagaimana sejarah relasi antara spionase dan hubungan romantis itu sendiri?

Menguak CPNS โ€œGigi Mundurโ€ Berjemaah

Fenomena undur diri ribuan CPNS karena berbagai alasan menyingkap beberapa intepretasi yang kiranya menjadi catatan krusial bagi pemerintah serta bagi para calon ASN itu sendiri. Mengapa demikian?

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog โ€“ atau bahasa kekiniannya eksplainer โ€“ membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Anies-Gibran Perpetual Debate?

Respons dan pengingat kritis Anies Baswedan terhadap konten โ€œbonus demografiโ€ Gibran Rakabuming Raka seolah menguak kembali bahwa terdapat gap di antara mereka dan bagaimana audiens serta pengikut mereka bereaksi satu sama lain. Lalu, akankah gap tersebut terpelihara dan turut membentuk dinamika sosial-politik tanah air ke depan?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...