Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai restrukturisasi yang dilakukan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk nilainya terbesar dalam sejarah. Karenanya, seusai restrukturisasi utang, manajemen perusahaan BUMN yang bermarkas di Cilegon, Banten ini diminta bekerja keras memperbaiki kinerja perseroan.
PinterPolitik.com
Produsen baja pelat merah ini merestrukturisasi utang ke 10 bank senilai USD 2,2 miliar atau Rp 30,8 triliun (kurs Rp 14.000). Kesepakatan restrukturisasi ini diteken seluruh kreditur pada 12 Januari 2020.
“Saya tegaskan ke Pak Dirut (Krakatau Steel), ini restrukturisasi terbesar dalam sejarah Indonesia. Tapi what’s next? Saya enggak mau (hanya ini saja),” ujarnya dalam Public Expose Krakatau Steel di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1).
Menurut Erick, setelah restrukturisasi ini pihaknya akan betul-betul mengawasi kinerja direksi Krakatau Steel. Jika kebijakan yang ditelurkan manajemen tak mendukung perbaikan kinerja perusahaan, dirinya akan menyetop.
“Tapi apa secara operasionalnya ke depan, itu yang ingin saya pastikan kawal. Dan Pak Dirut (Krakatau Steel) mengamini. Karena full saya dukung Pak Dirut, direksi dan komisaris selama ke arah yang benar. Kalau enggak benar, saya setop,” tegas Erick.
Erick menambahkan, dukungan Kementerian BUMN dalam menuntaskan persoalan seperti di Krakatau Steel ini merupakan upaya agar penerusnya tak menemui masalah. Dengan begitu, diharapkan BUMN bisa lebih berkontribusi ke masyarakat.
Pada kesempatan itu, Erick juga berterima kasih kepada BUMN perbankan dan bank swasta yang telah turut membantu penyehatan Krakatau Steel.
Pihaknya berharap, ke depannya kolaborasi antar BUMN dan swasta terus dilanjutkan untuk saling menopang pertumbuhan perusahaan di BUMN.
Sementara itu Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan melalui restrukturisasi ini, total beban bunga selama sembilan tahun hutang dapat diturunkan secara signifikan dari USD 847 juta menjadi USD 466 juta.
“Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel hutang selama sembilan tahun sebesar USD685 juta,” pungkas Silmy. (R58)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.