HomeFokus BUMNLaba Terus Turun, BUMN Pariwisata ini Minta Tambahan Anggaran

Laba Terus Turun, BUMN Pariwisata ini Minta Tambahan Anggaran

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), perusahaan BUMN pengelola kawasan  wisata Mandalika di Lombok,  Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta tambahan anggaran  untuk mengembangan kawasan tersebut.


PinterPolitik.com

Curhat ITDC tersebut disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta, Selasa (4/2).

Dalam raker ini dibahas mengenai pembahasan isu struktural masing-masing BUMN, terutama pariwisata yang saat ini sedang digenjot oleh pemerintah.

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan pihaknya meminta tambahan anggaran kepada pemerintah dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN).

Menurut Abdulbar, tambahan anggaran itu ditujukan untuk pembangunan destinasi pariwisata super prioritas yang diarahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Kelima destinasi super prioritas yang juga disebut Bali Baru tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

“Kami perlu dukungan, support dalam percepatan pembangunan destinasi prioritas, yaitu dalam hal membangun infrastrukturnya,” ujar Abdulbar.

Abdulbar mengungkapkan, pembangunan infrastruktur pada lima destinasi tersebut bukan perkara mudah. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur awal di Mandalika saja butuh pendanaan lebih dari Rp 5 triliun. Sedangkan di Labuan Bajo butuh lebih dari Rp 3 triliun. “Jadi kami butuh terobosan, salah satunya dengan dukungan penambahan PMN,” imbuhnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa  pihaknya membutuhkan anggaran tambahan, mengingat ITDC hanya mendapatkan PMN Rp 250 miliar yang diterima pada tahun 2015 lalu. Anggaran itu pun hanya untuk pengembangan Mandalika saja.

Terlebih lagi saat ini, kinerja keuangan perseroan semakin tertekan dengan adanya penugasan pembangunan destinasi pariwisata prioritas tersebut.

Sementara laba bersih ITDC terus mengalami penurunan, di mana pada 2015 sebesar Rp 87 miliar, 2016 Rp 80 miliar, 2017 Rp 63 miliar, 2018 Rp 73 miliar, dan 2019 menjadi Rp 53 miliar.

“Aset dan revenue naik tapi laba bersih tidak karena kami emban tugas besar untuk pengembangan Mandalika. Kami juga curahkan banyak resources, baik dari human maupun konstruksi, sehingga laba bersih tertekan dalam dua tahun terakhir,” tandasnya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...