HomeFokus BUMNKementerian BUMN Siap Bantu Dirut Jiwasraya Hadapi Kasus Hukum

Kementerian BUMN Siap Bantu Dirut Jiwasraya Hadapi Kasus Hukum

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan akan membantu Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko dalam menghadapi kasus hukum yang menimpanya. Saat ini Hexana tengah dilaporkan Benny Tjokrosaputro atas tuduhan menyebarkan berita bohong.


PinterPolitik.com

Staf Khusus Menteri BUMN Arya, Sinulingga mengatakan pelaporan tersebut hanya berasal dari kutipan sebuah media tentang pernyataan Hexana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI sebelumnya.

“Jadi kita tetap support Pak Hexana dalam hal ini. Kita lihat memang beliau belum pernah bicara seperti itu. Kita support lah. Tidak masalah, akan kita support. Kan kita tau permasalahannya bukan seperti itu,” kata Arya di DPR RI, Selasa (25/2).

Sebelumnya, pengacara tersangka kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya Benny Tjokrosaputro, Muchtar Arifin melaporkan Direktur Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko ke Polda Metro Jaya. Laporan tertuang dengan nomor LP 1250 II YAN 2.5 2020 SPKT PMJ.

Muchtar menuding Hexana telah menyebarkan berita bohong saat RDP di DPR RI beberapa waktu lalu. Muchtar mengutip salah satu pernyataan yang dianggapnya sebagai fitnah.

“Ketika dengar pendapat di DPR, Dirutnya menyampaikan bahwa kerugian negara dalam bentuk gagal bayar Jiwasraya sekitar Rp 13 Triliun itu semuanya saham kepunyaan klien kami Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro,” ujar Muchtar di Polda Metro Jaya, Senin (24/2).

Muchtar menilai pernyataan itu sangat merugikan kliennya. Menurutnya, saham-saham yang ada pada Jiwasraya memiliki banyak emiten. “Bukan hanya klien kami Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro,” ungkapnya.

Terkait itu, Muchtar menganggap ada sesuatu yang sengaja dilakukan oleh Dirut Jiwasraya untuk memposisikan kliennya sebagai pelaku utama terhadap kerugian yang ditanggung Jiwasraya.

“Ini skenario yang kami pikir cukup menjadi beban bagi klien kami. Skenario yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kekuatan besar di luar memang sengaja dibuat seperti itu, supaya seluruh kerugian negara akibat dari perbuatan busuk dari aktor-aktor yang bermain di situ bisa di tutupi dengan aset klien kami,” papar Muchtar.

Baca juga :  Temasek versi Indonesia ala Prabowo?

Muchtar membeberkan bukti, seperti upaya untuk membatasi skup pemeriksaan. Selama ini yang diperiksa hanya tahun 2016 ke atas. Padahal, dari data yang dimiliki keuangan Jiwasraya sudah bolong sejak tahun 2006 samapai 2016.

“Dalam kurun waktu 10 tahun itu gali-lobang tutup-lobang turun temurun dari satu direksi ke direksi lain. Kami berharap supaya ini dibuka semua, seperti harapan Presiden Jokowi buka semua,” tandasnya.

Guna mendukung laporannya, Muchtar membawa bukti keterangan dari Dirut Jiwasraya dan Sekretaris Jiwasraya,  Budiono. Keterangan tersebut diambil dari rilis media. Dalam kasus ini, Muchtar mempersangkakan dengan Pasal 311, dan 317 KUHP dan Undang-Undang ITE. “Nanti penyidik yang akan kumpulkan bukti buktinya,” pungkasnya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...