Site icon PinterPolitik.com

Gandeng UKM, Sarinah Raup Untung Rp 80 Miliar

Sarinah Raup Untung Rp 80 Miliar

Sarinah Raup Untung Rp 80 Miliar (Foto: Kementerian BUMN)

PT Sarinah (Persero) berkomitmen selain menjadi etalase produk Usaha Kecil Menengah (UKM) juga akan terus meningkatkan ekspor produk UKM. Untuk itu, Sarinah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mencari produk-produk UKM unggulan untuk mengisi seluruh gerai Sarinah dan juga mengisi pasar ekspor.


PinterPolitik.com

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, setelah bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (10/2).

Menurut Gusti, Sarinah mampu meraup untung dari penjualan produk UMKM. Dalam hitungannya, setiap tahun keuntungan yang diperoleh Sarinah dari UKM hampir Rp 80 miliar.

“Kalau bicara omzet totalnya Sarinah, margin yang kita terima dari UKM kita itu kurang lebih hampir Rp 80 miliar, yang kita terima itu fee-nya rata-rata bagiannya 20 persen. Artinya, kalo kita ngomong nilainya, nilainya tuh kurang lebih kalau nilai akumulasi hampir Rp 400 miliar setahun kita jual produk-produk UKM di Sarinah,” ungkapnya

Gusti mengakui jumlah tersebut masih kecil, jika dikaitkan dengan produk domestik bruto (PDB) dengan keseluruhan UKM yang ada di Indonesia. Namun, hal itu tidak melemahkan pihaknya, justru sebaliknya Sarinah akan terus berupaya meningkatkan kontribusi mereka ke depannya, hingga bisa lebih besar dan go global. Misalnya dengan giat melakukan ekspor produk-produk UKM.

“Kalau kami Sarinah udah lakukan ekspor. Kami yang saat ini rutin, kalau one time export ini batik ke ASEAN, khususnya Myanmar dan Thailand. Produk lainnya yang rutin sekarang furniture, kita lakukan ekspor funiture ke Yunani, Spanyol, Jerman, dan Djibouti (Afrika). Kami kemarin dapat buyers dari Tunisia, dan ini kita sedang lakukan ekspor ke Amerika Serikat, dengan terlebih dahulu lakukan evaluasi untuk produk-produknya,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait nilai ekspor, Gusti menyebut baru USD 1,5 juta atau belum banyak ekspor yang dilakukan sejauh ini. “Kami di Sarinah mulai lakukan itu baru USD 1,5 juta,” ungkapnya.

Gusti menambahkan pihaknya akan terus mendorong UKM-UKM di tanah air untuk memproduksi hasil kerajinan yang lebih efisien agar satu kontainer bisa muat barang lebih banyak.

Selain itu juga pihaknya juga akan memperluas tujuan ekspor kerajinan yang ada. “InsyaAllah akan tambah jumlah kerajinan, untuk memasok bertambahnya jumlah negara tujuan ekspor, termasuk ke AS. Sarinah akan jajaki ekspor ke AS untuk produk furniture dan produk makanan ringan (kripik) yang sangat diminati,” tandasnya.

Sarinah juga akan melakukan pendampingan bagi pelaku UKM, dengan melakukan branding, karena produk UKM banyak yang branding-nya belum kuat. Ke depannya produk UKM bisa memiliki merk sendiri, jika mereka sudah mampu membuatnya.

“Kami akan berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan serta pihak dari luar negeri seperti ITBC (organisasi kemitraan antara Indonesia dengan entitas bisnis Tanzania), dan kementerian luar negeri lewat atase perdagangan serta source buyer dari sektor private juga, serta melalui website kami,” tandasnya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version