HomeFokus BUMNErick Thohir Akan Rampingkan Jumlah Perusahaan BUMN

Erick Thohir Akan Rampingkan Jumlah Perusahaan BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengisyaratkan akan memangkas jumlah perusahaan BUMN dari 142 perusahaan yang ada saat ini, menjadi hanya 100 perusahaan saja. Orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut, saat ini tengah mengkaji rencana pengurangan jumlah perusahaan milik negara itu.


PinterPolitik.com

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (5/2). Menurut Kartika, pihaknya sedang mencari skema tepat untuk merampingkan jumlah BUMN yang ada. Nantinya, beberapa BUMN yang tidak memiliki fungsi sosial tinggi akan digabungkan atau dibubarkan.

“Jadi kita lagi lakukan portofolio review. Nanti kita lihat bagaimana kita menurunkan jumlah BUMN karena memang Pak Erick sudah sampaikan bahwa kita ingin BUMN lebih ramping tapi lebih efektif,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

“Nah jadi nanti kita kaji dan kita lihat portofolionya mana yang bisa create value, mana yang PSO. Nah yang tidak meng-create value dan tidak ada fungsi sosial yang besar kita mau gabungkan atau kita mau likuidasi,” ungkapnya.

Tiko menambahkan, kajian ini nantinya akan menunjukan bagaimana dampak perusahaan terhadap kinerja Kementerian BUMN. Nantinya, Kementerian BUMN bisa menentukan apakah perusahaan akan dilebur atau ditutup.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengakui bahwa saat ini terdapat perusahaan pelat merah dengan kinerja yang tidak optimal. Dia juga menyebutkan PT Kertas Leces sebagai contoh perusahaan negara dengan kinerja keuangan yang berakhir bangkrut. “Kita ke depan ingin lebih cepat lah untuk merespons,” imbuhnya.

Selain melakukan perampingan, Kementerian BUMN juga akan mengandalkan Perusahaan Pengelola Aset atau PPA (Persero) untuk mengelola perusahaan-perusahaan negara dengan kinerja kurang optimal. “Ini kita masih tunggu kewenangan juga. Karena kewenangannya sekarang masih di Kementerian Keuangan,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, sejak diangkat  menjadi Menteti BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erick Thohir dalam berbagai kesempatan menegaskan dirinya akan mengevaluasi keberadaan perusahaan BUMN  yang jumlahnya mencapai ratusan itu.

Bahkan Erick, berjanji  tak segan-segan untuk merampingkan BUMN yang ada, apakah itu dengan melakukan holding  ataupun  meniadakan BUMN yang  dari hasil evaluasi yang dilakukan nanti dinilai sudah tak bisa dipertahankan lagi. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...