Dua pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang, usai pulang dari Korea dan Jepang. Dua orang yang diketahui berinisial MY dan PF diperiksa terkait dugaan terdampak virus Corona.
PinterPolitik.com
Direktur RSUD WZ Johannes Kupang, Mindo E Sinaga, mengatakan dua pasien tersebut belum dipastikan terkena virus Corona.
Keduanya mendatangi rumah sakit karena sedang mengalami batuk pilek. Meski demikian, keduanya tidak memiliki gejala demam.
“Saya minta masyarakat harus mencerna setiap informasi. Info itu harus dipertanggungjawabkan. Kami berkewajiban menangani dua pasien ini, hingga ada kepastian. Mereka belum dipastikan terjangkit virus Corona,” ujar Mindo di Kupang, Selasa (3/3).
Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Pathologi Klinik, Itha Malawa menuturkan kedua pasien tersebut merupakan pegawai BUMN di NTT. Saat ini, keduanya sedang dirawat di ruangan khusus, dan akan menjalani proses monitoring hingga 14 hari ke depan.
Untuk memastikan kondisi keduanya, pihaknya akan melakukan spesimen pengambilan sampel berupa darah, dahak, dan tenggorokan. Sampel itu, akan dikirim ke Litbangkes Jakarta untuk diteliti.
“Paling lama 14 hari, kami sudah ketahui hasilnya. Keduanya mengaku, bahwa sebelum berangkat ke luar negeri, sudah alami batuk pilek tetapi tidak demam, sehingga untuk memastikan, kita harus kirim sampel ke sana,” kata dia.
Pihaknya mengimbau, seluruh warga NTT tidak panik berlebihan terkait informasi ini. “Jangan takut berlebihan, pentingkan menjaga kekebalan tubuh dengan hidup sehat,” imbuh Itha.
Sementara itu seorang pegawai BUMN (PT Telkom) asal Bekasi yang meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat disebut bukan karena terkait virus Corona, namun kerena penyakit yang didapnya selama ini.
Dirut PT Telkom, Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun kata Ririek yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.
“Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini, Selasa (3/3) di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek,” ujar Ririek.
Namun untuk lebih memastikan dugaan penyebab meninggalnya sang karyawan, Telkom telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. “Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium,” kata dia.
Menteri BUMN, Erick Thohir juga telah menyampaikan duka cita yang mendalam. Dalam suasana duka, Erick meminta kepada seluruh pihak untuk menghentikan segala praduga.
Menurutnya pihak Telkom sudah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan keluarga dan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.
“Saya sebagai Menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya kompetensi di bidang kesehatan,” tandas Erick. (R58)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.