HomeFokus BUMNDPR Soroti Posisi Wamen BUMN Jadi Komut Bank Mandiri

DPR Soroti Posisi Wamen BUMN Jadi Komut Bank Mandiri

Kecil Besar

Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan, Sufmi Dasco Ahmad menyoroti posisi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN),  Kartika Wiroatmodjo yang menduduki jabatan sebagai Komisari Utama (Komut) di Bank Mandiri. Menurutnya dengan posisi Kartika yang akrab disapa Tiko itu, sangat rawan konflik kepentingan.


PinterPolitik.com

“Posisi Wamen BUMN Kartika Widjoatmodjo menjadi Komisaris Utama Bank Mandiri harus dievaluasi, karena berpotensi terjadi konflik kepentingan,” kata Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (5/2).

Menurut  Dasco, sebelum menjabat Wakil Menteri BUMN, Tiko adalah Dirut Bank Mandiri. Kemudian jabatan Dirut Bank Mandiri digantikan Royke Tumilaar pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri pada  9 Desember 2019 lalu. Namun posisi Tiko bergeser sebagai  Komut di Bank pelat merah tersebut, di mana dia sudah menjadi Wamen BUMN.

Karenanya Disco menilai posisi Tiko di dewan komisaris  tersebut sangat rawan konflik kepentingan, dia meminta agar posisi Tiko di jajaran komisaris harus dievaluasi.

“Pasal 108 UU PT (Perseroan Terbatas) jelas mengatur tugas dewan komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan perseroan. Seharusnya ada masa jeda atau cooling off period. Kalau nggak ada jeda, masa dia sebagai komisaris mengawasi kerja dia sendiri sebagai direktur,” sebut Dasco.

Sebagaimana diketahui dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri, yang berlangsung pada 9 Desember 2019 lalu, nama Tiko atau Kartika Wiroatmo ditunjuk menjadi Komisaris Utama.

Berikut ini daftar susunan direksi dan komisaris baru Bank Mandiri:

Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo

Wakil Komisaris Utama: M Chatib Basri

Direktur Utama baru Mandiri: Royke Tumilaar

Wakil Direktur Utama: Sulaiman Arif Arianto

Baca juga :  BUMN Kacaw, Erick Fokus Ngebola?

Direktur Consumer & Retail Transaction: Hery Gunadi

Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin

Direktur Information Technology: Rico Usthavia Frans

Direktur Corporate Banking: Alexandra Askandar

Direktur Kepatuhan dan SDM: Agus Dwi Handaya

Direktur Treasury, International Banking & SAM: Darmawan Junaidi

Direktur Hub Kelembagaan: Donsuwan Simatupang

Direktur Commercial Banking: Riduan

Direktur Keuangan dan Strategi: Silvano Winston Rumantir

Direktur Operations: Panji Irawan

Sekretaris Perusahaan: Rohan Hafas (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...