Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah melaporkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) soal kelakuan perusahaan pelat merah yang pernah menunggak bayar subkontraktor sebuah proyek infrastruktur hingga tiga tahun lamanya.
PinterPolitik.com
Namun, Bahlil enggan menguak identitas BUMN yang dimaksud, tapi Erick Thohir menurutnya sudah mengantongi nama BUMN nakal tersebut. Pihaknya berharap orang nomor satu di Kementerian BUMN itu menindak tegas ulah memalukan BUMN yag dimaksudnya.
“Dulu waktu saya jadi kontraktor, mohon maaf dengan segala hormat, ini saya sudah laporkan ke Pak Erick (Menteri BUMN), ada BUMN yang menang (lelang proyek), lalu kasih subkontraktor kepada pengusaha lokal (daerah) tapi 3 tahun nggak dibayar,” ungkap Bahlil dalam acara Market Sounding Proyek KPBU di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (11/3).
Tak hanya itu, tambah Bahlil, BUMN juga kerap mengikutsertakan anak cucu usahanya untuk menggarap proyek pembangunan jalan hingga pengusaha daerah selalu tersingkirkan. Bahkan untuk pengadaan bahan baku pembangunan seperti pasir dan semen pun diborong semua anak cucu BUMN tersebut. Sedangkan, pengusaha daerah seringnya tak dilibatkan sama sekali.
“Dulu waktu saya jadi pengusaha, BUMN atau siapapun yang memenangkan konsesi untuk pembangunan jalan itu jarang sekali melibatkan pengusaha-pengusaha daerah. Kadang-kadang pasirnya pun semennya pun diambil semua oleh anak cucu perusahaan itu (BUMN), ini kita fair-fair saja,” tambahnya.
Bahlil mempertanyakan peran dari BUMN itu sendiri. Bukannya memberdayakan pengusaha daerah malah kerap mengambil untung sendiri. “Jadi ini saya bilang ini BUMN mau menyelamatkan pengusaha lokal atau ada maksud lain di balik itu?,” keluhnya.
Ke depan, Bahlil berharap BUMN bisa melibatkan pengusaha daerah apalagi bila bahan baku yang dibutuhkan sudah tersedia di daerah tersebut.
“BUMN harus menjadi lokomotif pembangunan ekonomi untuk menarik adik-adik kita di daerah supaya besar sama-sama. Kalau bisa pasirnya, material lokal yang bisa diambil di situ kasi pada pengusaha di situ, supaya mereka juga bisa punya rasa manfaat kehadiran investasi di wilayah mereka,” tandasnya. (R58)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.