HomeFokus BUMNAnak-Cucu BUMN Capai 1.200 Perusahaan

Anak-Cucu BUMN Capai 1.200 Perusahaan

Kecil Besar

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan  pihaknya masih kesulitan melacak jumlah pasti perusahaan pelat merah beserta anak dan cucu usaha yang mereka jalankan.  Namun  pihaknya baru bisa mendata awal jumlahnya, yaitu mencapai 1.200 perusahaan, mulai induk, anak perusahaan hingga cucu usaha.


PinterPolitik.com

“Total kita mungkin 1.000-1.200 deh. Kita juga nggak tahu angka yang benarnya berapa,” kata Budi saat ditemui di The Energy Building, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).

Menurut Budi, dirinya masih fokus menata 142 perusahaan BUMN sebagai perusahaan induk.  Jumlahnya  belum lagi ditambah dengan anak hingga cucu perusahaan, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1200 perusahaan.

“Saya bantu  Pak Erick (Erick Thohir) mengawasi 142 BUMN. Secara detail saya belum tahu  jumlah anak dan cucu usaha mereka. Hanya perusaahn BUMN besar saya yang mudah terlacak, seperti  PT Pertamina  yang jumlah anak perusahaan  mencapai 207 perusahaan,”  tandas Budi.

Banyaknya jumlah BUMN beserta anak dan cucunya itu, cenderung merugikan banyak pihak, hal tersebut juga sempat dikeluhkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Menurut Bahlil,  hal ini membuat pihak perusahaan  BUMN cenderung memonopoli  berbagai proyek  yang ada. Di mana perusahaan BUMN  dan anak cucu usaha mereka mengusai berbagai proyek yang ada, sehingga kesempatan pengusaha lokal untuk ikut dalam proyek pembangunan menjadi tertutup.

Seharusnya BUMN bisa melibatkan pengusaha lokal atau daerah agar pemerataan pertumbuhan ekonomi bisa segera terasa hingga ke pelosok daerah. Karenanya, Bahlil berharap aksi borong proyek oleh anak-cucu BUMN itu tidak terulang kembali di masa mendatang.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan membenahi dan menata kembali perusahaan BUMN, terkait core usahanya serta keberadaan anak hingga cucu usaha mereka. Termasuk akan melakukan holding usaha hingga menutup perusahaan-perusahaan BUMN  yang merugi. (R58)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :   “Angot-angotan” Kejagung Periksa Erick?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Titiek Puspa: ‘Pinnacle’ Nyanyian Soeharto?

Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, yang meninggal dunia pada Kamis (10/3) kemarin kerap disebut "penyanyi Istana." Mengapa demikian?

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...