HomeData PolitikPertamina Lanjutkan Lima Strategi Prioritas

Pertamina Lanjutkan Lima Strategi Prioritas

Kecil Besar

Pertamina diharapkan bersinergi dengan perusahaan BUMN lain dan juga swasta.


pinterpolitik.comSelasa, 20 Desember 2016

Pertamina melanjutkan pelaksanaan lima strategi prioritas, yakni pengembangan sektor hulu, efisiensi, peningkatan kapasitas pengilangan dan petrokimia, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta penguatan struktur keuangan.

Ahmad Bambang selaku Wakil Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) mengatakan pelaksanaan kelima strategi itu untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia, dan menyokong kemandirian energi nasional.

Pekan lalu, Ahmad Bambang selaku Wakil Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) berbicara pada acara Pertamina Energy Forum 2016 dengan tema “Energy Environment, Policy, and Governance: The Current Dynamics,” di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta. Bambang menjelaskan kinerja perseroan pada 2016, mengenai tantangan yang akan dihadapi tahun depan, serta upaya mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik.

Bersinergi dengan PLN

Pada acara yang sama, Menteri BUMN Rini M. Soemarno meminta Pertamina  bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam misi mewujudkan ketahanan energi nasional Pertamina diharapkan bersinergi dengan BUMN lain dan swasta, khususnya dengan PLN, agar dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan masyarakat.

Rini mengemukakan, dengan sinergi diharapkan biaya listrik lebih murah dengan  harga yang sama di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan biaya BBM yang lebih efisien dan murah.

Menteri BUMN mengatakan, dalam memproduksi listrik ada pembangkit yang menggunakan BBM dan gas. Itu semua harus disinergikan agar biaya  transportasi lebih murah yang mendorong lebih efisien, biaya energi primer turun, dan biaya  produksi lebih rendah. Sedang untuk Pertamina, jika sudah dapat pembeli dengan kontrak yang panjang  akan lebih efisien.

Rini mendorong Pertamina untuk mengoptimalisasi sumber energi domestik, menggali potensi cadangan minyak dalam negeri, terus berkomitmen mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan, serta ekspansi usaha di luar negeri dengan perhitungan  matang.

Baca juga :  The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Ia juga meminta Pertamina tidak terlena pada pencapaian di masa lalu dan terus meningkatkan kinerja. Apabila pada saat ini berada di posisi lima besar dunia, ke depan diharapkan di posisi tiga besar.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Return of the Wolf Warrior?

Retorika internasional Tiongkok belakangan mulai menunjukkan perubahan. Kira-kira apa esensi strategis di baliknya? 

Prabowo’s Revolusi Hijau 2.0?

Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di peluncuran Gerina. Mengapa ini punya makna strategis?

Cak Imin-Zulhas “Gabut Berhadiah”?

Memiliki similaritas sebagai ketua umum partai politik dan menteri koordinator, namun dengan jalan takdir berbeda, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Zulkifli Hasan (Zulhas) agaknya menampilkan motivasi baru dalam dinamika politik Indonesia. Walau kiprah dan jabatan mereka dinilai “gabut”, manuver keduanya dinilai akan sangat memengaruhi pasang-surut pemerintahan saat ini, menuju kontestasi elektoral berikutnya.

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG “kabur” dari investasinya di Indonesia karena masalah “lingkungan investasi”.

Honey Trapping: Kala Rayuan Jadi Spionase

Sejumlah aplikasi kencan tercatat kerap digunakan untuk kepentingan intelijen. Bagaimana sejarah relasi antara spionase dan hubungan romantis itu sendiri?

Menguak CPNS “Gigi Mundur” Berjemaah

Fenomena undur diri ribuan CPNS karena berbagai alasan menyingkap beberapa intepretasi yang kiranya menjadi catatan krusial bagi pemerintah serta bagi para calon ASN itu sendiri. Mengapa demikian?

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog – atau bahasa kekiniannya eksplainer – membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Anies-Gibran Perpetual Debate?

Respons dan pengingat kritis Anies Baswedan terhadap konten “bonus demografi” Gibran Rakabuming Raka seolah menguak kembali bahwa terdapat gap di antara mereka dan bagaimana audiens serta pengikut mereka bereaksi satu sama lain. Lalu, akankah gap tersebut terpelihara dan turut membentuk dinamika sosial-politik tanah air ke depan?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...