HomeData PolitikMenunggu Tol Becakayu Diresmikan

Menunggu Tol Becakayu Diresmikan

Tatkala Indonesia didera krisis moneter pada 1998, proyek tol ini ikut terkena imbasnya. Akhirnya, proyek mangkrak. Keberadaan proyek dan kemudian mangkrak ditandai dengan berdirinya puluhan tiang-tiang pancang besar, sementara kesibukan para pekerja tiada tampak lagi.


pinterpolitik.com 

JAKARTA – Proyek jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu atau disingkat Becakayu kini memang “ayu”. Belasan tahun proyek ini mangkrak, meninggalkan tiang-tiang pancang seperti tak berkesudahan. Kini, tiang-tiang pancang itu sudah menyambung. Bahkan, tol ini  dikabarkan siap dioperasikan akhir 2017.

Adalah pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla yang kemudian melanjutkan proyek jalan tol sepanjang 21,5 km itu setelah lama mangkrak. Proyek yang digagas pada 1996 itu terlalu sayang kalau terus dibiarkan mangkrak.

Jalur Bekasi – Cawang melalui Kali Malang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya. Hampir sepanjang hari lalu lintas macet, tapi yang terparah, pagi dan sore. Kondisi itu sering dikeluhkan oleh para pengguna jalan, terutama mereka yang tinggal di wilayah Bekasi dan beraktivitas di Jakarta. Jalan Kali Malang memang “sangat hidup”, yang hampir kewalahan menampung kendaraan bermotor.

Dulu, rencana pembangunan jalan tol tersebut pun digulirkan dengan tujuan mengurai kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Untuk itu, pada 1996, didirikan satu perusahaan patungan dari empat perusahaan, yang bertugas menangani proyek tol.

Tatkala Indonesia didera krisis moneter pada 1998, disebut-sebut proyek tol ini ikut terkena imbasnya. Akhirnya, proyek mangkrak. Keberadaan proyek dan kemudian mangkrak ditandai dengan berdirinya puluhan tiang-tiang pancang besar, sementara kesibukan para pekerja tiada tampak lagi.

Kepada wartawan di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (17/2), Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro,  mengaku heran mengapa tol Becakayu bisa mangkrak. Sebab jika dilihat dari lokasinya, menghubungkan Jakarta dan Bekasi, Tol Becakayu memiliki potensi keuntungan yang besar. Arus kendaraan dari Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya, yang dapat dikutip tarif tol,  sangat banyak.

“Kalau kita ambil logika, teori ini enggak masuk akal. Tol ini menghubungkan  sub-Jakarta yang paling padat, Bekasi, langsung ke tengah kota. Proyek ini pasti untung, returnya pasti tinggi,” katanya.

Kini, dengan berbagai upaya percepatan yang dilakukan oleh pemerintah, tol Becakayu bukan hanya dilanjutkan, tetapi juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Menilik data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), untuk seksi I Tol Becakayu dengan rute Jakasampurna-Kampung Melayu, sepanjang 11,5 km,  sudah rampung 66 persen. Ditargetkan rampung 100 persen dan bisa dipergunakan pada Desember 2017. Tol ini juga nantinya akan tersambung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). (dtk/E19)

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...