HomeData PolitikKPU: Jangan Semua Sengketa ke MK

KPU: Jangan Semua Sengketa ke MK

Komisi Pemilihan Umum siap menghadapi gugatan perkara perselisihan hasil pilkada (PHP) di Mahkamah Konstitusi.  Hingga Jumat (24/2/2017) pukul 24.00 WIB, sudah 11 pasangan calon kepala daerah yang telah mengajukan permohonan.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Penyelenggara pemilu telah berupaya menghadapi sengketa hasil pilkada sebelum didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tujuannya agar tidak semua pergi ke MK untuk mencari keadilan.

Komisioner KPU Pusat, Ida Budhiati, Minggu (26/2/2017), di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menyebutkan contoh, Provinsi Banten yang melakukan pemungutan suara ulang (PSU). Hal itu menjadi contoh semangat penyelenggara pemilu untuk menyelesaikan persoalan sebelum dibawa ke MK.

Menurut Ida, KPU mengharapkan semua pasangan calon yang kalah bisa menerima hasil pilkada, meskipun ada beberapa daerah yang permasalahannya sudah diupayakan untuk diselesaikan oleh KPUD.

Ia juga menyebutkan contoh lain, di Yogyakarta dinamikanya luar biasa. Sudah difasilitasi, ya kami harus menghormati kalau mau tetap mengajukan sengketa itu.

Sebelumnya, Komisioner KPU itu mengatakan,  Komisi Pemilihan Umum siap menghadapi gugatan perkara perselisihan hasil pilkada (PHP) di Mahkamah Konstitusi.  Hingga Jumat (24/2/2017) pukul 24.00 WIB, sudah 11 pasangan calon kepala daerah yang telah mengajukan permohonan.

Dikemukakan, KPU harus siap untuk menjelaskan seluruh komplain dan seluruh keberatan yang dijelaskan oleh peserta pemilihan.

Mengenai apa-apa saya yang diperkarakan, Ida Budhiati mengatakan, berdasarkan pengalaman KPU menghadapi sengketa PHP, poin yang dipersoalkan penggugat tidak hanya menyangkut selisih perolehan suara saja, namun juga persoalan-persoalan yang muncul pada setiap tahapan Pilkada.

Dikatakan, KPU akan menanggapi komplain tersebut dan menjelaskannya, baik secara lisan atau tulisan, dengan menyampaikan bukti-bukti pendukung.

 

“Sebagai penanggung jawab akhir, maka kami akan mendampingi (KPUD) semua daerah yang menghadapi sengketa,” katanya.

Pilkada serentak 2017 berlangsung di 101 daerah (7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota) pada 15 Februari yang lalu. Ketujuh  provinsi itu,  Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. (Setkab/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...