HomeData PolitikCarat : US Navy - TNI

Carat : US Navy – TNI

Kecil Besar

CARAT adalah program latihan rutin, yang digelar setiap tahun oleh US Navy bersama negara-negara di Asia Tenggara secara bergantian. Indonesia dan AS sudah 22 tahun menggelar latihan CARAT. Pada September 2017, rencananya kembali digelar di perairan Surabaya, Jawa Timur.


PinterPolitik.com

JAKARTA – Angkatan Laut Amerika Serikat sangat antusias untuk melanjutkan kerja sama di bidang pertahanan dengan Tentara Nasional Indonesia. Komandan Gugus Tugas 73 dari Angkatan Laut AS, Laksamana Muda Don Gabrielson, mengatakan, ada sejumlah kerja sama antara kedua negara, salah satunya latihan gabungan.

Gabrielson menginformasikan, sekitar 200 kegiatan kerja sama  antara militer AS dan TNI yang akan dilaksanakan. Antara lain, latihan militer yang bertajuk “Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT)” dan program kunjungan dan pertukaran.

Dikatakan, CARAT adalah program latihan rutin, yang digelar setiap tahun oleh US Navy bersama negara-negara di Asia Tenggara secara bergantian. Indonesia dan AS sudah 22 tahun menggelar latihan CARAT. Pada September 2017, rencananya kembali digelar di perairan Surabaya, Jawa Timur.

Latihan CARAT tahun ini melibatkan satuan-satuan dari TNI AL dan Angkatan Laut AS. Selain keahlian dalam bertempur, latihan ini  untuk memelajari ancaman dari kejahatan maritim  di daerah perbatasan. Ancaman-ancaman tersebut, antara lain, terorisme, penangkapan ikan ilegal hingga kejahatan maritim lintas negara.

Komandan Gugus Tugas 73 ini juga menekankan bahwa Angkatan Laut AS akan selalu menjadi mitra yang sepadan untuk Indonesia. Sebagai negara yang berdaulat, AS menghormati setiap kebijakan Indonesia, dan AS akan siap membantu jika memang diperlukan. (Berbagai sumber/A15)

Baca juga :  Perang Tarif, Xi Jinping Santuy?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...