HomeData PolitikBuasnya Buwas perangi narkoba

Buasnya Buwas perangi narkoba

Indonesia darurat narkoba, begitulah pernyataan Presiden Jokowi tahun lalu. Narkoba memang menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Sudah tak terhitung korban yang meninggal akibat Narkoba, dari usia remaja hingga dewasa.


PinterPolitik.com

JAKARTA – Mengacu pada data Badan Narkotika Nasional (BNN), di tahun 2015 saja pengguna Narkoba di Indonesia mencapai 5,9 juta jiwa. Yang lebih menakutkan, berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pengguna Narkoba usia remaja di tahun 2016 naik menjadi 14 ribu jiwa dengan rentang usia 12-21 tahun.

Kerugian negara juga cukup tinggi, BNN mencatat angkanya bisa mencapai Rp. 63,1 triliun. Di Indonesia sendiri, diketahui ada sekitar 60 jaringan yang beroperasi dan angka kematian akibat Narkoba diperkirakan sekitar 40 hingga 50 orang setiap harinya.

Niat Presiden untuk memerangi Narkoba, dilaksanakan dengan gigih oleh Ketua BNN Komjen Pol. Budi Waseso yang terlihat begitu buas dalam memerangi Narkoba. Mantan Kepala Bareskrim Polri ini berjanji akan menindak tegas para pelaku Narkoba, baik pembuat, pengedar, penjual, hingga pemakai.

“Omzet jaringan Narkoba telah mencapai Rp. 3,6 triliun dalam setahun, namun tahun lalu tercatat Rp. 2,7 triliun yang aliran dananya keluar dari Indonesia dan menyebar ke sebelas negara dan jumlah terbanyak mengalir ke Tiongkok,” katanya.

Selama menjadi Ketua BNN, Budi Waseso sudah banyak mengukir prestasi.  Tahun 2016 saja, ia sudah mengungkap 807 kasus Narkotika dan mengamankan 1.238 tersangka yang terdiri atas 1.217 WNI dan 21 warga negara asing.

Sedangkan barang bukti Narkotika yang disita BNN pada periode tersebut,  berupa ganja sebanyak 2.687.624,89 gram, 20 ribu batang pohon ganja, 16 hektare ladang ganja, shabu seberat 1.016.198,95 gram, ekstasi 754.094 butir, dan 568,15 gram.

Itu belum termasuk heroin 581,15 gram, morfin sebanyak 108,12 gram, kokain seberat 4,94 gram, hashish seberat 0,32 liter, daftar G seberat 5.012 butir, dan benzodiazepine. Untuk kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari hasil kejahatan Narkotika, BNN telah mengungkap 21 kasus dari 30 tersangka dan melakukan penyitaan aset yang nilainya mencapai lebih dari Rp. 261 triliun. (Berbagai sumber/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...