HomeData Politik313, Jakarta Aman Terkendali

313, Jakarta Aman Terkendali

PinterPolitik.com

[dropcap size=big]J[/dropcap]akarta masih aman terkendali, hingga berita ini diturunkan aksi demo massa 313 yang menuntut pemerintah segera memberhentikan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terpantau aman terkendali.

Dalam keterangan FUI sebelumnya dikatakan massa akan melakukan aksi 313 mulai dari Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat dan bergerak menuju Merdeka Timur ke arah Stasiun Gambir ke depan Kedubes Amerika Serikat, menyusuri Merdeka Selatan, Patung Kuda, lalu berjalan menuju Merdeka Barat sampai ke Istana Negara.

Massa, kemudian akan melakukan salat Maghrib sebelum membubarkan diri pada sore hari.

Namun hingga berita ini diturunkan, Terkait massa yang datang, berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Kalimantan, dan Jakarta. Jumlah massa yang hadir tidak sebesar aksi-aksi sebelumnya.

Sementara itu, Menkopolhukam Wiranto menyatakan pemerintah tidak memihak maupun membela Ahok dalam pengadilan.

“Masalah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pemerintah jangan sampai dicurigai berpihak di proses pengadilan. Pemerintah sebagai badan eksekutif tidak dapat mencampuri urusan yudikatif,” kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).

Menurutnya, pemerintah juga telah bersungguh-sungguh menangani masalah yang menyangkut Ahok. Salah satunya dengan meminta fatwa Mahkamah Agung (MA).

Wiranto juga meyakinkan pada para perwakilan massa aksi 313 yang bertemu dengannya, bahwa apa yang mereka inginkan akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Dia juga mengharapkan para peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.

“Saya sampaikan kepada para perwakilan, hasil pertemuan akan saya sampaikan kepada Presiden. Demonstrasi sudah selesai, sudah berhasil menyampaikan aspirasinya. Dan ada baiknya nanti membubarkan diri dengan baik, dengan tertib,” ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya para perwakilan massa aksi 313 telah bertemu dengan Menkopolhukam Wiranto di kantor Kemenkopolhukam. Turut hadir Amien Rais sebagai delegasi massa. Pertemuan itu berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dan tertutup bagi awak media.

Sementara itu, terkait aksi kali ini berbeda dengan aksi demo sebelumnya, jumlah massa yang ikut tidak sebesar aksi sebelumnya. Selain itu polisi juga melakukan blokade dengan radius 500 meter dari Istana Negara. Sekitar 20 ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan aks kali ini. Di aksi-aksi sebelumnya, massa masih bisa sampai ke depan Istana, namun sekarang mereka tidak diizinkan.

Empat orang Ditangkap

Sebelum aksi berlangsung usai Sholat Jumat, Polda Metro Jaya sudah mengamankan empat orang terkait dugaan upaya makar. Salah satu yang ditangkap adalah Muhammad Al Khaththath, Sekjen Forum Umat Islam, penanggungjawab aksi 313.

Menurut juru bicara Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, mereka yang ditangkap tersebut masih diperiksa intensif di Markas Komando Korps Brimob Kelapa Dua, Depok.

Selain, Al Khaththat, tiga orang lain yang ditahan adalah Zainudin Arsyad, Irwansyah dan Dikho Nugraha.

Sementara sekretaris DPD FPI DKI Jakarta dan Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air, Novel Chaidir Hasan Bamukmin membantah tuduhan makar yang dialamatkan polisi pada Al Khaththath. (T29)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Laksamana Wanita Pertama Indonesia

Meski namanya tak begitu harum dan hanya sedikit tercatat dalam catatan sejarah perjuangan bangsa ini. Namun namanya tetap harum dan menjadi penyemangat bukan saja...

Asinnya Politik Garam

Ironis, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan langka dan mahalnya harga garam saat ini. Mengapa negeri kaya ini bisa krisis garam, ulah siapa, siapa...

Politik Rini Pimpin BUMN

Desakan mundur dari berbagai kalangan terus bertubi menuju Menteri BUMN ke-8 ini. Namun mantan Menperindag era Megawati ini tetap untouchable, tak tergoyahkan sambil tetap piawai berpolitik.  PinterPolitik.com D esakan...