“Politik itu mahal, bahkan untuk kalahpun kita harus mengeluarkan banyak uang” – Will Rogers, Aktor asal Amerika Serikat (AS)
Cuy, kalian sebagai kaum milenial yang hits dan mengikuti dunia perfilman, pasti tahu film John Wick kan? Jelas lah pasti, masa nggak tahu, nggak gaul banget dong kalau nggak tau. Hehe.
Nah, dalam salah satu scene film yang dibintangi oleh Keanu Revees itu, ada salah satu adegan yang sangat menegangkan, sob. Yaitu ketika John lari ke toko barang antik dan dikejar oleh para gangster.
Di lantai dua, dia dikeroyok banyak orang. Sebenarnya, ada satu momen di mana John hampir saja dibunuh dengan kapak oleh salah satu anggota gengster tersebut. Namun, entah kenapa saat mendekat ke John, si gangster justru teriak sambil memutarkan badannya.
Hal itu bikin John sadar dan sigap. Walhasil, John Wick berhasil membalikkan keadaan dan membunuh si gangster tersebut. Kalau kalian penasaran dengan jalan ceritanya, tonton saja deh secara langsung. Kalau terlalu panjang dikira spoiler nanti. Hehehe.
Nah, kondisi keroyokan tersbeut kelihatannya tidak hanya dapat terjadi dalam cerita film, namun dalam politik juga bisa. Khususnya di Indonesia ya, gengs.
Hal itu dapat kita lihat dalam perjalanan karir politik mantan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Pasalnya, sekarang seakan doi ini sedang dikeroyok banyak pihak. Namun, dalam politik tentu tetap ada keuntungannya juga, meski dalam kondisi terpojok. Lah, bagaimana, ketika dihantam serangan dari berbagai arah, doi menjadi semakin populer.
Bahkan, meski tidak memiliki kendaraan seperti partai politik, Pak Gatot mimin nilai bakal tetap akan menarik minat parpol. Namun hal ini dengan catatan jika popularitas doi terus naik dan dapat dikonversikan menjadi elektabilitas ya, gengs.
Kalau nggak bisa dikonversi jadi elektabilitas ya sama saja bohong. Kalau kata orang Surabaya, podo wae goro rek. Hehehe.
Terlebih saat ini jelas bahwa mantan Panglima TNI itu secara popularitas sudah mulai ramai diperbincangkan orang, meski ada pro dan kontra. Namun hal tersebut tentu dapat menjadi senjata dan amunisi doi ke depannya.
Terlebih, bisa jadi dia tetap dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai moral force-nya. Tentu ini akan menjadi nilai lebih untuk daya tawar secara personal jelang Pilpres 2024. Apalagi kalian tahu sendiri, bahwa di internal KAMI ini ada banyak tokoh berpengaruh.
Jika dibandingkan dengan Pak Prabowo Subianto yang jelas mempunyai kendaraan politik dan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Gatot ini nggak kalah loh. Bahkan namanya sudah mulai dibanding-bandingkan dengan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Kalau nama Pak Gatot semakin mentereng, menurut kalian Pemilu 2024 ke depan akan semakin menarik nggak nih, sob? Terlebih Pak Rizal Ramli kan sedang memperjuangkan gugatannya di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait presidensial treshold nol persen. Kalau ini sampai diterima dan berjalan lancar, bisa terjadi pertarungan bebas nih 2024. Hehehe. (F46)