HomeCelotehYasonna “Dikalahkan” Media?

Yasonna “Dikalahkan” Media?

“Oh, they doin’ that? I did it first” – Lil Baby, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Kalau berbicara mengenai eks-kader PDIP Harun Masiku, tampaknya memang masih tidak ada habis-habisnya. Bagaimana tidak? Pak Harun hingga sekarang masih misterius tuh keberadaannya.

Hilangnya eks-kader PDIP ini sampai-sampai membuat gaduh masyarakat lho dengan ramainya pemberitaan di media. Nggak cuma masyarakat umum, beberapa politisi sampai berdebat lho soal pencarian Pak Harun ini.

Belum lagi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sempat menjadi sorotan publik dan media mengenai pernyataan beliau terkait keberadaan Pak Harun. Ketika diminta mundur terkait pernyataannya yang salah, beliau malah memutasi Direktur Jenderal Imigrasi Ronny Sompie.

Namun, kisah drama Pak Yasonna ini nggak hanya berhenti di pemberhentian Pak Sompie. Pasalnya, setelah sebelumnya sempat membentuk Tim Hukum PDIP bersama rekan-rekan separtainya, beliau juga membentuk tim pencari fakta terkait keberadaan Pak Harun – dengan mengajak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat Siber Kabareskirm Polri, Badan Siber Sandi Negara (BSSN), dan Ombudsman.

Ya, meski dapat beberapa penolakan dari lembaga yang beliau ajak dalam tim, Pak Yasonna kayaknya tetap bersikeras untuk tak menyerah. Pak Menkumham akhirnya menyurati PT Angkasa Pura II (AP2) untuk meminta rekaman closed-circuit television (CCTV) yang di dalamnya terekam wajah Pak Harun.

Eh, alih-alih diberikan, AP2 dikabarkan malah tak menuruti permintaan dari Kemenkumham itu lho. Katanya sih, penolakan itu terjadi karena perusahaan tersebut masih berada dalam masa libur.

Waduh, kalau nggak dituruti gini, Pak Yasonna “kalah” dong dari media. Kan, pihak yang ngasih tahu pertama kali soal kepulangan Pak Harun ke Indonesia adalah perusahan media Tempo.

Pak Yasonna sendiri sampai heran lho sama Tempo. “Kok bisa dapat?” begitu ujar Pak Menkumham.

Tapi, tenang saja. Pak Yasonna belum tentu memang “kalah” dari Tempo kok. Pasalnya, kata beliau, perbedaan data keberadaan Pak Harun antara Kemenkumham dan perusahaan media tersebut terjadi karena kesalahan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM).

Ya, jadi, bukan salah Pak Yasonna sepenuhnya tuh – kalau kata tim pencari fakta bentukan Pak Menkumham. Berdasarkan informasi dari tim tersebut, Pak Menkumham nggak bohong kok soal pernyataan beliau terkait keberadaan Pak Harun beberapa waktu lalu.

Ya, semoga aja tim ini bisa membantu pencarian atas Pak Harun lebih lanjut – agar tak hanya menjadi tim pencari fakta bahwa Pak Yasonna nggak bohong. Hehe. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?