Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan Ketum Partai NasDem Surya Paloh ke kantor DPP Partai Demokrat dan menyantap gulai kepala ikan – hidangan yang kabarnya sama-sama mereka sukai.
“Guys, kembali lagi di episode hunting kepala ikan!” – Bara Ilham Bakti Perkasaa alias Tanboy Kun, kreator konten asal Indonesia
Siapa yang kalau mau mencoba makanan baru harus melihat konten-konten kuliner yang ada di berbagai platform media sosial (medsos)? Biasanya, ramai tuh konten-konten kuliner di medsos seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube yang dibuat oleh kreator-kreator konten macam Nex Carlos dan Tanboy Kun.
Nah, salah satu hidangan yang baik Nex maupun Tanboy pernah coba-in adalah gulai kepala ikan kakap. Dengan bumbu kuningnya yang begitu meresap, lidah manusia mana yang bisa menahan godaan selera yang ditawarkan oleh hidangan satu ini?
Nex, misalnya, pernah nyobain satu warung gulai kepala ikan kakap yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara (Jakut) di salah satu kontennya. Nggak hanya Nex, Tanboy pun pernah melakukan mukbang – makan dalam jumlah besar – gulai kepala ikan kakap di sebuah restoran yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakut.
Nah, kayak-nya nih, Nex dan Tanboy juga perlu nih nyobain dengan datang ke kantor DPP Partai Demokrat juga. Soalnya, pada Rabu, 22 Februari 2023, kemarin, terjadi juga tuh makan bersama dengan menyantap gulai kepala ikan kakap di kantor partai politik (parpol) tersebut.
Waduh, ada acara besar kayak-nya tuh. Hehe. But, instead mengundang Nex dan Tanboy, Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kala itu mengundang teman sekoalisinya, yakni Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
Katanya sih, hidangan satu ini juga jadi makanan favorit Mas AHY dan Pak Paloh. “Yang pasti makanan Indonesia ada yang spesial kepala ikan. Saya suka. Kabarnya, juga favorit Pak SP (Surya Paloh),” ujar Mas AHY kala itu.
Wah, cocok nih kayak-nya. Wong makanan favoritnya aja bisa sama. Ya, mungkin, bisa dibilang sudah hampir pasti jodoh kalau makanan favoritnya bisa sama. Hmm, kalau gitu, calon presiden (capres) favoritnya juga pasti sama nih ya? Hehe.
Ya, kalau soal itu, udah nggak perlu dipertanyakan lagi. Kan, Mas AHY kemarin udah mengumumkan juga kalau Demokrat udah secara fix nan resmi untuk mendukung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan – bersama teman koalisi lainnya, yakni PKS.
Tapi nih, kalau ngomongin soal kepala ikan nih, bagian dari ikan yang satu ini sebenarnya kerap dibuang lho. Katanya sih, kepala ikan adalah bagian dari ikan yang cukup sulit untuk dimakan – mengingat kepala ikan memiliki banyak tulang duri.
Bahkan, ada yang bilang juga kalau kepala ikan memiliki sejumlah kandungan yang tidak baik terhadap tubuh manusia. Hmm, entahlah, selama enak, mengapa tidak, bukan? Hehe.
But, narasi-narasi anti-kepala ikan ini mulai dibantah oleh dunia sains lho. Sejumlah studi bahkan mengatakan bahwa kepala ikan memiliki banyak gizi yang bermanfaat bagi manusia, yakni asam lemak omega 3 yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Hmm, terus, kenapa ya di banyak belahan bumi lain selain Asia – seperti Amerika Serikat (AS) – kepala ikan justru lebih sering dibuang? Ya, mungkin, kepala ikan udah terlanjur mendapatkan predikat buruk dari narasi-narasi yang telah berkembang terlebih dahulu.
Mungkin nih, bila dianalogikan di dunia politik, kepala ikan ini mirip-mirip lah ya dengan Anies. Gimana nggak? Narasi-narasi negatif tampaknya kerap dilemparkan oleh kelompok tertentu kepada bacapres satu ini – apalagi setelah deklarasi dilakukan pada Oktober 2022 lalu.
Nah, narasi semacam ini bukan nggak mungkin beredar dan diinternalisasi oleh masyarakat sana – menjadi bagian dari konstruksi sosial. Sejalan dengan tradisi sosiologi symbolic interactionism dari George Herbert Mead, konsep soal diri (self) terbangun melalui interaksi-interaksi yang dilakukan dalam masyarakat.
Mungkin nih, meski “kepala ikan” kerap dapat predikat buruk, Mas AHY dan Pak Paloh tetap yakin kalau “kepala ikan” adalah pilihan favorit mereka. Tinggal gimana caranya Mas AHY dan Pak Paloh terus melakukan “review kulineran” atas “hidangan” satu ini biar semua orang ikut suka tuh. Bukan begitu (A43)