“Momentum kehidupan adalah suatu masa di mana waktu, keadaan, dan orang-orang sedang berpihak kepada Anda” – Bong Candra, motivator asal Indonesia
Gengs, mimin mau sharing dulu nih. Jadi, dulu sewaktu mimin iseng belajar tentang dunia kewirausahaan, ada strategi yang dinamakan ‘momen peluncuran’. Kurang lebihnya, momen ini dibutuhkan oleh pengusaha mana pun dalam membaca segmentasi pasar sekaligus kondisi yang sedang terjadi.
Saking pentingnya momen ini, sampai-sampai ada tuh salah satu pengusaha yang bilang bahwa meluncurkan produk tuh seperti halnya dengan konsep memiliki bayi. Keduanya sama-sama memiliki karakter momentum-an yang relate, yakni launching atau lahirnya tergantung pada kesiapan produk atau bayi.
Bukan melulu ngikuti kemauan penjual atau ibu, cuy. Jadi, konsep dasarnya, dunia usaha harus menyesuaikan kesiapan barang dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Sudah itu aja kalau dipahami – bisa moncer deh pasti produk yang kita jajakan.
Nah, dari konsep dasar di atas, kayaknya kita perlu deh mengomentari dunia usaha negeri, apalagi yang menggunakan klaim atas nama ‘buatan asli anak negeri’. Sebab, kalau nggak dikasih komentar konstruktif tuh takutnya mereka terbuai pada kegiatan yang hanya sekadar produksi, tanpa melihat strategi menjual barang. Ya, kan sama aja boong.
Dari letupan kegiatan produksi ‘anak negeri’ yang paling tenar, tentu saja mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi yang identik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) patut mimin lirik.
Ada barang baru juga tuh di tahun ini, yaitu Esemka yang akan segera di-launching nggak lama lagi. Seperti itu informasi yang ditulis oleh admin Instagram @esemkaofficial_ pada Senin 24 Agustus 2020.
Sekilas hal itu bikin hati mimin berdegup kencang karena sedikit bangga sih pada rencana peluncuran produk kedua setelah produk pertama berupa mobil bak terbuka berhasil diluncurkan tahun lalu. Namun, kalau dipikir-pikir kok ada yang janggal deh, cuy. Setelah mimin renungkan, ternyata janggalnya tuh ada di aspek waktu peluncurannya.
Rasanya seperti nggak peka sosial-ekonomi masyarakat dan dunia. Sadar nggak sih kalian, gengs? Bayangin saja. Kondisi keuangan masyarakat sekarang kan sedang terkapar akibat Covid-19 ini.
Sampai-sampai, mimin mau ngopi saja lho mikir kalau mau di cafe. Itu artinya, daripada saat ini fokus pada penghamburan uang, mending buat memenuhi kebutuhan primer dulu, sepakat kan?
Bahkan, imbauan ini pun juga disampaikan Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) lho – bahwa daya beli masyarakat tuh sudah mentok alias lebih banyak diarahkan pada soal pemenuhan hidup mendasar daripada beli barang bernilai mahal.
Memang sih, Esemka ini bermaksud agar industri tetap berjalan. Sebab, pikirnya kan untuk produk Esemka sudah banyak yang ikut open PO. Namun, mbok ya jangan sekarang diluncurkannya.
Selain ada omongan produk ini terbatas pada kalangan kelas atas, juga kok kayaknya kurang bijak deh kalau pabrikan dalam negeri ini justru nggak berpihak pada kondisi masyarakat negeri ini yang lebih umum.
Selain itu juga, mendingan waktu-waktu seperti ini, cocok digunakan buat me-fix-kan dan menyempurnakan pabrikan mobil lho.
Esemka harus sadar lah, bahwa dibanding dengan salah satu BUMN, yakni Pindad, peminat Esemka tuh lebih sedikit. Bahkan, Pak Prabowo pun sampai kepincut dengan Maung buatan Pindad tuh, pun Anang Hermansyah.
Ingat lho ya. Mimin kasih tahu. Industri film Hollywood saja rela menunda rilis film garapan Marvel hanya untuk menunjukkan kepekaan sosial-ekonomi di tengah pandemi. Ya, masa Esemka malah kurang mawas begini sih.
Hmm, tapi,apa ini jadi taktik dari Esemka juga ya – biar terlihat kegiatan masih berjalan? Pasalnya, beberapa waktu lalu, perusahaan ini juga sempat disorot karena tidak ada aktivitas yang terlihat di pabriknya di tengah pandemi Covid-19.
Lagi pula, rilis mobil Esemka pertama yang dianggap seperti ‘hantu’ ini disebut punya kembaran lho di Tiongkok. Nggak kaget juga sih kalau mobil terbarunya pun punya kembaran lagi. Hufft. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.