“I’m ‘bout to globe-trot when they know a vaccine” – Jack Harlow, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
Seiring berjalannya zaman, dunia turut berubah mengikuti perkembangan yang ada. Di tengah pandemi Covid-19 ini, misalnya, dunia maya dan internet semakin digunakan guna tetap menjalin komunikasi jarak jauh.
Nggak hanya karena Covid-19, perkembangan dunia digital di bidang industri memang telah menciptakan disrupsi dan perubahan baru. Ojek berbasis daring, misalnya, kerap disebut sebagai ancaman bagi ojek dan taksi konvensional.
Selain terjadi disrupsi dan perubahan di sejumlah industri, perubahan juga terjadi lho di bidang sosial. Kalau kata mereka yang berasal dari generasi boomer sih, anak-anak generasi milenial dan generasi Z yang bercita-cita menjadi influencer, YouTuber, dan gamer profesional merupakan hal yang aneh.
Tapi, profesi-profesi seperti itu ternyata nggak selalu buruk lho. Bahkan, profit pun bisa datang dengan sejumlah cara. Endorsement yang sering dilakukan para influencer, misalnya, jadi cara baru untuk mengiklankan sebuah produk lho.
Hmm, mungkin, inilah mengapa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memilih sejumlah influencer dan artis sebagai penerima vaksinasi Covid-19 gelombang pertama. Bersama sang presiden, sejumlah nama populer seperti Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari, dan dr. Tirta dikabarkan akan masuk dalam daftar penerima awal vaksin Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Gratis Jokowi, Beban Sri Mulyani?
Wah wah, mungkin, pemerintah ingin agar vaksin ini bisa di-endorse oleh para artis dan influencer ini kali ya? Kan, boleh juga tuh sekalian mengembalikan kepercayaan publik pada pemerintah yang dari kemarin meragukan efektivitas dan kehalalan vaksin Sinovac. Hehe.
Tapi nih ya, sejumlah pihak menilai masuknya nama-nama artis dan influencer sebagai penerima vaksin pertama ini dinilai kurang tepat. Pasalnya nih, bisa aja masih banyak kelompok masyarakat lain yang lebih membutuhkan – khususnya mereka yang kehidupan sehari-harinya berinteraksi dengan banyak orang.
Wartawan, misalnya, kerap diharuskan oleh tuntutan profesi untuk tetap berinteraksi dengan banyak orang guna mendapatkan berita. Selain wartawan, ada juga pelayan dan frontliner yang pekerjaannya harus berhadapan dengan banyak individu.
Hmm, kalau gini caranya, vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini bisa jadi semacam vaksinasi rasa “giveaway” ya? Lha, gimana nggak? Penerimanya jadi untung-untungan aja tuh – seakan prioritas penerima menjadi tak disesuaikan.
Ya, terlepas dari itu, kabarnya sih Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyatakan bahwa daftar itu bukanlah daftar yang dirilis resmi. Padahal, salah satu manajer artis tersebut sudah menyebutkan bahwa artisnya dihubungi langsung oleh pihak pemerintah. Jadi, siapa yang benar nih? Hmm. (A43)
Baca Juga: Vaksin Ditantang, Jokowi “Menendang”