“I wasn’t a very good teacher.” – Amos Lee, American Singer
PinterPolitik.com
Bentar lagi seleksi calon penerimaan pegawai negeri sipil (CPNS) bakal diadakan. Tentunya para generasi milenial udah lelah dengerin orang tuanya cerewet untuk jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) aja karena gaji tetap dan masa tua terjamin. Iya sih iya dan tentunya para pelamar patut bahagia pada tes CPNS kali ini.
Pasalnya Tjahjo Kumulo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi (Menpan–RB) bilang kalo passing grade Tes CPNS 2019 diturunkan. Alasan dari penurunan standar ini pun klasik banget, peserta banyak yang ga lulus. Berbahagialah kalian!
Menurut Tjahjo, tingginya standar sebagai syarat masuk ASN merupakan halangan terbesar bagi para pelamar. Banyak pelamar di beberapa daerah tertentu tidak ada yang lulus. Ini kan pusing buat Pemda. Tidak tanggung-tanggung, penurunan standar berlaku untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) bahkan untuk formasi khusus.
Kegagalan para peserta ini ibarat daun di musim gugur, mudah rontok dan hilang ditiup angin. Agaknya jalan menuju gaji tetap dan pensiun terjamin tidak mudah ya. Sudah bermimpi manis namun ternyata tak dapat, sakitnya seperti di PHP-in. Untung saya gak ikutan.
Tapi sekarang kan udah bukan masalah lagi karena standar udah diturunin. Tapi sayang aja sih kalau standar yang diturunkan. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi (Kemenpan-RB) ini udah kayak rasa iba seorang guru. Biasa kan guru suka kasian sama muridnya yang gak naik kelas. Makanya kriteria ketuntasan minimal (KKM) nya diturunin, nilainya pun dikatrol.
Perubahan sistem berdasarkan rasa iba ini berpotensi berkorelasi dengan kualitas calon ASN yang diterima. Kalo standar diturunin gimana menjaring abdi negara yang berkualitas? Apa ini gak berseberangan dengan visinya Pak Jokowi untuk meningkatkan standar SDM di Indonesia?
Mungkin seperti kata Amos Lee “I wasn’t a very good teacher”, belas kasih Tjahjo Kumulo ini bisa aja bukan cara yang pas untuk ngatasin kegagalan para pelamar CPNS deh. Kalau ibarat guru, langkah ini mungkin tidak memberi pelajaran berharga kepada para peserta. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.