Site icon PinterPolitik.com

‘Teriak’ Mahasiswa pada Nadiem

Teriak Mahasiswa pada Nadiem

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. (Foto: Antara)

“I want to hear what you have to say, then decide” – Naruto Uzumaki, Naruto: Shippuden (2007-2017)


PinterPolitik.com

Banyak orang bijak berkata kalau film dan kehidupan memiliki persamaan. Sebut saja Jim Henson yang terkenal dengan kalimat, “Life’s like a movie. Write your own ending…” Nah, sekarang kalau mimin tanya, apa film yang paling kalian tonton untuk menggambarkan kehidupan kita, cuy? Jawab di hati masing-masing, ya. Hehehe.

Kalau mimin sih, pengen banget nonton seri anime Naruto khusus episode saat Naruto ketemu dengan Nagato. Behh, keren banget di situ si Naruto. Benar-benar kelihatan jiwa pemimpinnya meski belum Hokage.

Secara persuasif, dia mampu meyakinkan Nagato yang terkenal memiliki kekuatan super hebat: si penghancur desa Konoha sekaligus salah satu tokoh penting Akatsuki. Hebatnya lagi, Naruto ini yang mendatangi sarangnya Nagato loh. Macam masuk kandang singa kan, cuy

Tapi, namanya Naruto, apa yang ada diotaknya adalah ‘harus memahami mengapa si lawan melakukan tindakan bla bla bla’. Sering banget Naruto begitu, mulai dari saat ketemu Sasuke, Gaara, sampai Nagato ini.

Ya, memang gak mudah sih karena negosiasi di mana-mana juga susah. Lha wong kita negosiasikan perasaan aja susah – hiks, tisu mana tisu – apalagi negosiasi tentang perdamaian.

Namun, orang kalau niat baik gak akan berakhir buruk deh. Pada akhirnya, berhasil kok Naruto ini. Si Nagato kemudian mengeluarkan Gedo Rinne Tensei, sebuah jutsu (jurus ninja) untuk menghidupkan kembali orang yang sudah dihabisinya.

Kalian bertanya gak kenapa mimin pengen nonton itu? Adalah tagar #NadiemManaMahasiswaMerana yang membikin hati mimin kebayang Naruto siang dan malam. Ah, lebay, hehehe.

Serius, mimin sendiri agak kesal sih kalau lihat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Pasalnya, pada awal kepemimpinannya, mimin berharap ini benar-benar menteri yang beda dengan para pendahulunya. Kelihatan visioner dan berani serta dekat dengan mahasiswa, pikir mimin saat itu.

Eh, semakin ke sini kok tambah meniru jejak menteri old generation: banyak retorika dan susah kalau dicari rakyatnya. Astaga naga. Padahal saat ini, dunia kampus sedang benar-benar gawat.

Kalau nggak ada virus Corona (Covid-19), pasti sudah penuh dengan demo-demo deh jalanan di kota-kota besar itu. Mas Nadiem – sesuai sebutan yang diinginkan beliau – kayaknya harus banyak belajar deh bahwa soal uang kuliah tunggal (UKT) ini paling sensitif sejak awal penerapannya.

Juga, Mas Nadiem mbokyo meniru Naruto sedikit saja, yakni agar mau bertemu dengan mahasiswa. Jangan melulu ngandalin juru bicara. Tenang, Mas Nadiem, mahasiswa sekarang nggak ganas dan beringas seperti era 1998 kok.

Ketemu saja dulu, siapa tahu berjodoh. Maksudnya berjodoh soal kebijakan yang pro-mahasiswa gitu.

Memang sih, sudah ada statement bahwa sudah ada skema dari pemerintah, seperti penggelontoran 400 ribu Kartu Indonesia Pintar (KIP). Tapi persoalannya, yang kena dampak ‘penghasilan menurun’ sebab Corona bukan hanya di angka segitu. Kayak pandemi, dampak Corona ini meluas sampai mengenai orang tua mahasiswa semuanya.

Yang parah lagi, ada pernyataan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjen Kemendikbud) yang bilang kalau Mas Menteri saat ini sibuk. Please, itu perkataan yang sangat kurang empuk di telinga. Jadi, mending daripada tarik ulur, pemerintah audiensi aja deh dengan mahasiswa, biar enak kalkulasi dan eksekusi kebijakan yang pas.

Lagian, mimin yakin kok kalau Mas Menteri yang dulu di salah satu startup populer ini pasti memahami soal promo-promo seperti itu. Dan sudah sepantasnya, dunia perkuliahan dikasih promo, mengingat dampak Corona benar-benar menguras biaya mahasiswa.

Anggaran operasional universitas selama masa perkuliahan daring kan pasti saving, tapi mahasiswa kan semakin kering. Meminjam salah satu meme di lini masa, kita patut bertanya nih: Kuliah daring, UKT kok nggak miring? Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version