“Rejection makes you defensive” – J. Cole, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Sah sudah bahwa iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meningkat. Mulai bulan Januari 2020, biaya iuran yang perlu dibayarkan naik hingga dua kali lipat berdasarkan Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2019.
Keputusan ini katanya sih dilakukan akibat adanya defisit yang harus ditanggung dari BPJS Kesehatan. Hmm, tapi, bukan tidak mungkin kenaikan biaya iuran ini dapat semakin mencekik masyarakat.
Pasalnya, kenaikan dua kali lipat ini juga diberlakukan untuk pengguna BPJS Kesehatan kelas tiga. Akibatnya, para buruh melakukan beberapa demonstrasi guna menolak kenaikan itu.
Ya, apa daya? Kabarnya sih, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun telah berusaha sekuat tenaga. Berbagai cara lain yang dia usulkan untuk mengatasi defisit itu ditolak tuh. Padahal, beliau sudah menyiapkan cara-cara jitu sejak berbulan-bulan lalu lho.
Cara-cara jitu yang ampuh itu juga udah diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kata beliau, cara-cara itu juga udah dibicarakan ketika rapat terbatas (ratas). Dalam ratas yang dilaksanakan pada November 2019 lalu, Pak Terawan bilang kalau beliau akan mengupayakan agar subsidi tetap diberlakukan untuk BPJS Kesehatan kelas tiga.
Selain ratas itu, Pak Terawan juga udah sepakat tuh dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kalau kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas tiga tidak diperlukan karena adanya surplus dari kenaikan di kelas lain. Hmm, tapi, kenapa ya iuran tersebut kelas tiga tetap dinaikkan?
Kata Pak Terawan sih, kenaikan ini disebabkan karena cara-cara yang diusulkannya tidak dilaksanakan oleh pihak BPJS Kesehatan. Beliau juga mengeluhkan struktur BPJS Kesehatan yang dianggapnya berada di luar rentang kendali Menkes.
Hmm, jadi ingat film seri Netflix yang berjudul The Politician (2019). Dalam film seri tersebut, terdapat tokoh Presiden Siswa Payton Hobart yang memiliki banyak ide-ide revolusioner bagi perubahan-perubahan masa depan di sekolahnya. Namun, ide-ide tersebut ternyata banyak berbenturan dengan kepentingan sekolah dan akhirnya ditolak oleh Kepala Sekolah Vaughn.
Hal yang serupa ini juga terjadi pada Pak Terawan dan membuatnya merasa kecewa dan sedih. Ya, begitulah rasanya ditolak.
Hmm, BPJS Kesehatan mungkin bisa lah mendengarkan hasil rapat dan usulan yang telah disiapkan oleh Pak Menkes. Pak Jokowi juga sempat bilang kalau Pak Terawan punya cara-cara yang ampuh. Masa mau bandel sama Pak Presiden? Hehe. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.