“Soap opera seems to be a dirty word, but actually they are the most popular shows we have.” – Dan Stevens, English Actor
PinterPolitik.com
Polemik soal defisit BPJS Kesehatan sepertinya tidak ada habisnya. Baru-baru ini, Menteri kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa salah satu alasan BPJS bisa defisit adalah karena dokter memberikan tindakan yang gak perlu sehingga biaya klaim rumah sakit membengkak.
Pernyataan ini menuai komentar dari anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin. Menurutnya, itu mah bukan salah dokter, tapi emang sistem BPJS-nya yang bermasalah sejak awal.
Zaenal pun turut menyatakan kalo dari awal IDI udah kasih saran buat Kelas III dikasih biaya Rp. 28 ribu sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) malah ngasih harga lebih murah.
Kritikan pun datang dari Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota IDI Dr. HN Nazar yang bilang kalo penanganan serta prosedur medis yang dilakukan oleh dokter telah diatur secara ketat. Contoh dalam kemoterapi obat yang tidak berfungsi tidak akan digunakan lagi supaya kemoterapi tidak sia-sia.
Melihat kepada kondisi tersebut, apakah hal itu bisa menjadi episode kesekian perseteruan antara Terawan dengan IDI? Soalnya, kalau dilihat dari riwayatnya, kedua kubu ini sempat mengalami hubungan yang boleh jadi tidak terlihat hangat di depan publik.
Terawan misalnya sempat divonis melakukan pelanggaran etika oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI. Tak hanya itu, ada pula elemen organisasi para dokter ini yang sempat mengungkapkan penolakan kepada Terawan saat dijadikan Menkes oleh Presiden Jokowi.
Nah, apakah ini menjadi lembaran baru bagi hubungan kurang sedap antara kedua kubu tersebut? Kan bisa aja ada yang mengartikan kalau pernyataan Terawan itu seperti menyalahkan para dokter dalam defisit BPJS.
Ya sebenarnya gak ada yang tahu pasti juga. Idealnya sih semua pihak bisa menyelesaikan masalah defisit BPJS ini tanpa harus saling tuding siapa yang salah. Kita nantikan saja apakah ini akan menjadi episode kesekian dari drama perseteruan Menkes Terawan dengan IDI. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.