HomeCelotehTemu Kangen Anies-Sandi

Temu Kangen Anies-Sandi

“Ku akui tubuhku melunglai, sempat ku memuji dalam hatiku,” – Shanty feat. Marcell, Hanya Memuji


PinterPolitik.com

Tanggal 27 Agustus 2018 mungkin jadi hari yang lumayan berat bagi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Setelah banyak melawatkan hari-hari bersama, dua sosok yang sempat bersama memimpin ibu kota itu resmi berpisah.

Sandiaga terpaksa harus meninggalkan Anies demi mengejar posisi yang lebih tinggi yaitu kursi wakil presiden bersama Prabowo Subianto.

Seketika dunia berubah bagi keduanya. Mereka yang dahulu bisa bertemu hampir setiap hari dan bekerja sama, tiba-tiba harus berjuang sendiri-sendiri dengan misi yang berbeda pula.

Secara spesifik, kondisi juga tak pernah sama untuk Anies karena ia harus menjalani hari-hari sebagai pemimpin ibu kota sendirian. Ya, sepeninggal Sandiaga, tampaknya perkara mencari pengganti menjadi hal yang diwarnai berbagai drama, bahkan mungkin hingga saat ini.

Akhirnya, setelah melewati banyak waktu secara sendiri-sendiri keduanya bisa kembali berada di dalam satu acara. Rakerda Gerindra DKI Jakarta jadi panggung yang mempertemukan kedua sosok yang sempat bekerja sama tersebut.

Boleh jadi, suasana melepas rindu tergambar di gelaran tersebut. Panggilan “bro” digunakan keduanya saat saling menyapa. Anies menyapa Sandi dengan mengucap welcome back bro. Sementara itu, Sandiaga menyapa Anies dengan “mantan bos saya bapak Anies Baswedan, kangen bro”.

Sebuah pilihan kata yang berani, mengingat belakangan sapaan bri kerap diidentikkan dengan partai politik tertentu. Tapi mungkin itu tak terpikir bagi siapapun, mengingat brotherhood atau persaudaraan mungkint tak selalu terkait partai.

Tak hanya kompak dengan menggunakan sapaan bro, keduanya juga tampak kompak dalam menanggapi isu yang belakangan mengemuka yaitu soal Pilpres 2024 yang datangnya masih beberapa purnama lagi.

Baca juga :   Aniesator II, Judgement Day

Keduanya tampak enggan berkomentar terlalu panjang terkait gelaran tersebut. Anies berkata bahwa sekaran ia masih mengurusi Jakarta. Sementara itu, Sandiaga menyebut kalau tahun 2024 adalah waktu yang masih jauh.

Boleh jadi dari hal-hal tersebut tergambar bahwa waktu boleh berputar, tapi kekompakan keduanya masih cukup terlihat. Oleh karena itu, mungkinkah keduanya bisa berada dalam satu perahu lagi, mengarungi lautan politik Indonesia?

Tentu, jawabannya masih terlalu dini untuk dinanti. Meski begitu, nasib tak pernah ada yang tahu, mungkin saja bisa kembali saling melepas rindu untuk sebuah posisi politik di masa depan. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...