“Politik Indonesia semakin mirip pentas pertunjukkan aktor-aktor politik mahir memainkan peran” – Najwa Shihab, jurnalis asal Indonesia
Sob, kalian kenal dong pastinya dengan akademisi sekaligus praktisi politik Mahfud MD? Kalau kalian tidak kenal, behh, tidur saja deh.
Masa nggak kenal sama beliau? Upss. Nah, kalau kalian mengamati secara mendalam dan jeli nih, pasti kalian tahu bahwa beberapa kali Pak Mahfud ini beberapa kali melakukan sesuatu yang bisa dikatakan unbelievable thinking lah.
Yang terbaru, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mengeluarkan statement yang gokil, sob, yaitu nepotisme atau dinasti politik di Pilkada Serentak 2020 itu tidak dapat dicegah. Pasalnya, tidak ada aturan atau hukum yang melarang praktik tersebut, gengs.
Weleh-weleh, gokil nggak tuh? Kalau menurut mimin sih sadis, bosku. Namun, kalau melihat statement Pak Mahfud itu, kita toh nggak bisa menyalahkan doi sepenuhnya, gengs.
Lah, gimana? Karena memang itu tidak melanggar. Terlebih nih, gengs, kalau kalian amati secara holistik dan menyeluruh, tidak ada aturan atau larangan terkait hal tersebut loh. Bahkan, mungkin di belahan dunia dan negara mana pun tidak ada aturan yang melarang anak, kerabat, atau keluarga pejabat untuk maju dalam sebuah kontestasi pemilihan umum.
Oke deh, memang benar ada beberapa pihak yang kontra dengan politik dinasti dan lain sebagainya. Namun, kali ini mimin akan mengajak kalian untuk berpikir secara logis, realistis, dan menggunakan perbandingan. Jadi, biar nanti mimin nggak dituduh ngomong sembarangan tanpa dasar.
Mimin mulai dari sebuah pertanyaan, kenapa sih Pak Mahfud kok mendadak mengeluarkan statement yang bisa memicu kontroversi tersebut? Padahal, kita kan mengenal beliau ini sebagai sosok yang penuh dengan kehati-hatian dalam mengeluarkan ucapan. Kalau bahasa santainya, doi ini “irit” ngomong yang berbau kontroversi.
Eh, ladalah, dalam beberapa waktu ini kok ternyata Pak Mahfud memperlihatkan standing posisi doi ada di sebelah mana. Hayoo, Pak Mahfud, sekarang sudah mulai memantapkan hati ya, mau bersandar ke siapa. Hehehe.
Soalnya Pak Mahfud itu sekarang sering banget ber-statement yang seakan ingin menclok ke orang kuat, gengs. Apa ini step awal Pak Mahfud untuk mempersiapkan diri di 2024? Pasalnya, kalau Pak Mahfud bisa memanfaatkan situasi Pilkada ini, tentu doi dapat nilai plus dong dari para orang kuat di Indonesia, misal Pak Joko Widodo (Jokowi).
Kalau memang benar seperti perkiraan mimin, wah, nekat juga nih Pak Mahfud memanfaatkan situasi dan kondisi. Jadi mulai kelihatan ya, bahwa doi punya agenda tersendiri dibalik banyaknya masalah dan kisruh Pilkada 2020 ini.
Namun, yang perlu kita garis bawahi di sini, yang dilakukan Pak Mahfud ini nggak ada yang salah ya, sob. Pasalnya, kalau kalian tahu nih, di industri perfilman Hollywood juga, seorang artis pasti akan kesusahan naik kalau tidak nempel di orang kuat. Coba tonton seri Hollywood kalau nggak percaya.
Lebih-lebih, memang kabar burungnya sih, doi punya keinginan untuk maju di 2024, minimal Wakil Presiden gitu. Tapi untuk lebih pasnya, mungkin bisa kita tunggu statement Pak Mahfud selanjutnya ya, sob. Siapa tahu beliau sekalian mau klarifikasi seperti para artis tanah air? Hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.