HomeCelotehSurat Cinta Luhut untuk Gus Dur

Surat Cinta Luhut untuk Gus Dur

“We keep this love in a photograph. We made these memories for ourselves” – Ed Sheeran, penyanyi asal Inggris


PinterPolitik.com

Lagu berjudul “Photograph” karya Ed Sheeran di awal tulisan memiliki arti yang mendalam loh, guys. Liriknya bercerita tentang sepasang kekasih yang selalu ingin bersama tapi terkendala jarak. Bahasa jaman now-nya sih adalah long distance relationship (LDR), gengs.

Ed Sheeran memang paling jago memainkan emosi pendengar musiknya. Setuju kan, gengs? Masalah terberat dari LDR adalah rasa rindu yang menggebu karena setiap aktivitas yang bisa dilakukan bersama jadi harus dilakukan sendirian. Miris ya, cuy.

Kangenkangenan karena LDR bukan berarti harus dirasakan sepasang kekasih, cuy. Ada beberapa jenis kangen karena LDR berdasarkan jenis hubungannya.

Pertama adalah kekasih. Kedua adalah keluarga dan yang terakhir adalah persahabatan. Nah, jenis yang ketiga ini, cuy, yang sedang dirasakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

Pak Luhut ini sedang dilanda virus rindu kepada sahabatnya yaitu, Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ungkapan rasa kangen itu disampaikan doi melalui beberapa akun sosial medianya, seperti Instagram dan Facebook.

Namanya juga manusia biasa, ya tetap ada rasa rindu. Tapi, yang penting jangan sampai seperti Dilan ya, Pak. Hehehe.

Di dalam postingan-nya tersebut, doi menobatkan Gus Dur sebagai sosok positif yang menjadi role model-nya dalam menjalankan pemerintahan. Wadadaw, so sweet banget, Pak. Hehehe.

Tetapi nih, di balik persahabatan tersebut, ternyata terdapat cerita menarik di balik hubungan purnawirawan TNI ini dengan mantan Presiden Indonesia tersebut, cuy. Pada mulanya pun, relationship yang terbentuk antara Gus Dur dan Luhut merupakan admirer but foe, alias pengagum tapi musuh.

Baca juga :  Luhut ke Mana?

https://www.instagram.com/p/B-rgDuuFD6Z/

Soalnya, dengar-dengar, Pak Luhut ini pernah mendapatkan tugas untuk menjegal Gus Dur dalam Muktamar Nahdlotul Ulama (NU) tahun 1994, cuy. Tujuannya sih, supaya Gus Dur kalah dalam pemilihan ketua PBNU periode tersebut.

Kembali ke surat cinta aja deh. Hehe. Ternyata, surat yang ditulis Luhut ini karena beberapa hal yang sedang terjadi di bumi pertiwi, cuy.

Beberapa hari lalu, memang terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan terhadap doi nih, gengs. Tahu dong teman-teman apa masalahnya? Yoi, benar banget. Terdapat beberapa orang yang memberikan kritik pedas terhadap Menko Maritim dan Investasi ini. Di antaranya, yang paling pedas, yaitu seperti Faisal Basri dan Said Didu.

Tapi, ngomong-ngomong, itu maklum ya, gengs. Pak Luhut kan tokoh publik – dapat kedudukan Menteri Koordinator lagi. Jadi, ya, wajar kalau mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan.

Mungkin, karena merasa jengah dan kewalahan, beliau mem-posting sebuah status yang mengharukan dan ngeri, gengs. Di dalam status Facebook-nya, secara umum, doi menyayangkan yang saat ini banyak tokoh atau pihak yang memberikan kritik tetapi tidak membangun, cuy, alias kritis tapi gak solutif. Jadi, doi prihatin atas sikap pihak-pihak seperti mereka.

Padahal, saat ini, pandemi COVID-19 di Indonesia belum diketahui kapan ujungnya. Bahkan, setiap hari semakin banyak. Kata doi, seharusnya, di situasi yang sedang berduka seperti sekarang, bangsa Indonesia harus saling mengeratkan tali persatuan tanpa melihat perbedaan.

Lebih-lebih, di dalam dasar negara kita, terdapat butir “persatuan Indonesia” cuy. Menurut doi, “andai saja ada Gus Dur pasti dia sudah bicara soal ke-Indonesia-an”. Hmmm, kadang-kadang, Bapak Menko ini ada benarnya juga ya, gengs, meski tidak sedikit juga salahnya. Upsss, hehehe.

Jadi teringat kata Muhaimin Iskandar (Cak Imin) – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) – nih, cuy, “andai dulu ketika Gus Dur Presiden dan Pak Luhut sudah sebesar sekarang, beliau tidak mungkin jatuh.” Terlepas dari itu semua, semoga masih banyak sosok Gus Dur dalam diri manusia sekarang ya, gengs. Hehehe. (F46)

Baca juga :  The Super Minister Luhut Belum Habis

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...