Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ternyata telah menyiapkan sebuah strategi “ampuh” untuk melawan para peretas (hackers) yang membocorkan data-data milik masyarakat. Strategi “rahasia” apakah yang tengah disiapkan oleh kementerian yang dipimpin Johnny G. Plate itu?
Siapa yang nggak kesel sih ketika nonton kartun berjudul Dora the Explorer (2000-2019)? Gimana nggak? Kalau nonton serial kartun itu, terkadang kita menemukan Dora – karakter utama di dalamnya – harus kebingungan dalam menghadapi tantangan sekaligus juga mengalami kemudahan.
Soal kebingungan, misalnya, Dora selalu muncul dan bertanya kepada para penonton soal apa yang harus dilakukannya. Selantang apapun kita memberikan jawaban kepadanya, Dora pasti akan selalu bertanya kembali. Hmm, kesel nggak tuh?
Namun, tanpa kita sadari, Dora selalu mendapatkan kemudahan. Ketika Swiper – seekor rubah bertopeng – datang untuk mencuri barangnya, Dora secara mudah tinggal mengatakan beberapa kali, “Swiper, jangan mencuri!”
Hmm, seandainya Dora ada di dunia nyata, mungkin berbagai persoalan kriminalitas di masyarakat bisa selesai. Siapa tahu Dora nantinya bisa menghentikan para koruptor untuk melakukan tindak pidana korupsi supaya Indonesia bisa jadi negara makmur? Imajinasi belaka bukan?
Ya, untung saja Dora bisa melihat Swiper ketika datang. Koruptor kan bekerja di balik layar tanpa sepengetahuan rakyat.
Terlepas dari persoalan itu, jurus kata perintah ala Dora ternyata sedang ingin diterapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan beberapa waktu meminta agar para peretas (hackers) tidak mencuri data masyarakat.
“Kalau bisa, jangan menyerang,” ungkap Pak Semuel di kantor Kominfo. Wah, ampuh nggak tuh ya? Kan, data kartu SIM-nya udah terlanjur bocor ya, Pak? Mungkin, dalam kasus Dora, Swiper udah kabur duluan bawa barang curiannya nih.
Ya, kalaupun percaya kalau jurus itu ampuh, mungkin Kominfo perlu juga nih belajar agar tidak mengambil hal-hal yang membuat kesal dari seorang Dora. Jangan sampai deh Kominfo nanti selalu clueless (tidak tahu apa-apa) dan bingung ketika akan menerapkan kebijakan keamanan siber. Masa iya harus tanya masyarakat berkali-kali? Hmm.
Pasalnya, dalam tulisan Myriam Dunn Cavelty dan Florian J. Egloff yang berjudul The Politics of Cybersecurity, negara adalah pemberi garansi terhadap keamanan siber di wilayah kedaulatannya.
Lha, makanya, kalau ada kasus begini (apalagi berulang-ulang), harusnya dikuatkan perlindungannya. Bukan begitu? Apa jangan-jangan semua jurus Dora ini diambil mentah-mentah ya oleh Kominfo? Hmm. (A43)