“It was very clever to keep yourself empty of information, and all it cost you was everything” – Niander Wallace, Blade Runner 2049 (2017)
Hayoo, siapa yang akhir-akhir ini lagi senang-senangnya bermain game yang bertajuk Cyberpunk 2077 (2020)? Game yang baru saja dirilis ini disebut tengah naik daun lho karena tengah menarik banyak perhatian dari para pemain game.
Game ini sih bertemakan suatu masa depan di mana teknologi dan kehidupan low-life merajalela nih. Nggak hanya dibuat dalam game, tema-tema ala cyberpunk ini juga banyak lho diterjemahkan ke dalam film dan novel lho.
Ready Player One (2018), misalnya, merupakan film yang bercerita soal bagaimana kontrol atas dunia virtual menjadi kekuatan yang krusial dan diperebutkan. Film satu ini juga mengambil setting waktu pada tahun 2045.
Selain Ready Player One (2018), ada juga tuh film Blade Runner 2049 (2017) yang dibintangi oleh Ryan Gosling. Dengan mengambil latar waktu tahun 2049, umat manusia diceritakan telah banyak berubah dengan terbangunnya masyarakat replikan yang ditujukan untuk bekerja.
Tanpa disadari, ternyata masyarakat selama ini ditutupi dari kebenaran yang sebenarnya ada. Alhasil, mulai tuh aksi K sebagai blade-runner yang ingin membuka kebenaran yang dinilai bisa membuat masyarakat tidak stabil seperti sebelumnya.
Baca Juga: Mahfud MD Akan Direshuffle?
Hmm, kalau dilihat-lihat, tema-tema ala cyberpunk – baik game atau film – gini seru-seru juga ya. Tapi, ada satu hal yang sebagian besar menggambarkan tema ini, yakni adanya kontrol atas teknologi lho.
Bukan nggak mungkin, apa yang terjadi dalam produk-produk budaya populer seperti ini dapat terwujud di dunia nyata. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, misalnya, beberapa waktu bilang kalau pemerintah akan mengaktifkan polisi siber pada tahun 2021. Widiih.
Kabarnya sih, polisi siber ini akan bergerak dalam teknologi media sosial guna menyaring berita-berita yang nggak benar tuh. Bahkan, menurut Pak Mahfud, berita nggak benar yang telah mengganggu ketertiban masyarakat bisa ditindak secara hukum lho.
Wah wah, makin canggih aja nih tukang bakso yang lewat depan rumah. Hehe. Bisa-bisa, dalam hitungan menit, polisi siber ini langsung menemukan unggahan warganet – mulai dari pembuat berita, sumber, hingga lokasi – yang dianggap nggak benar oleh pemerintah lho.
Waduh, apa mungkin nih Pak Mahfud mulai menggunakan strategi-strategi kontrol ala cyberpunk? Ya, semoga aja nanti yang penindakannya bukan karena berbeda pandangan politik saja ya. (A43)
Baca Juga: Singgung Medsos, Jokowi Sentil Mahfud?