Site icon PinterPolitik.com

Sri Mulyani vs (Zoo) Tycoons

sri mulyani vs zoo tycoons

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Antara)

Pengusaha bernama Chairul Tanjung (CT) meminta agar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tidak hanya berburu pajak di “kebun binatang” saja, melainkan juga di “hutan” luar. Apakah ini semacam kisah Zoo Tycoon di dunia perpajakan?


PinterPolitik.com

“The city is not a concrete jungle, it is a human zoo” – Desmond Morris, ahli zoologi asal Inggris Raya

Gim video memang banyak macamnya. Ada genre gim yang penuh petualangan yang memiliki jalan cerita yang panjang. Ada juga genre lain yang tidak memiliki jalan cerita tetapi permainan lebih banyak ditentukan oleh pemain itu sendiri, yakni gim simulator.

Salah satu gim simulator yang populer di genre ini ialah seri franchise yang bernama Zoo Tycoon (2001-2017). Di gim satu ini, pemain bisa mendirikan bisnis kebun binatang layaknya di dunia nyata. 

Ada banyak tugas (tasks) yang dilakukan, seperti memberi makanan pada hewan, menjaga kesehatan hewan, hingga mendapatkan hewan baru untuk dipelihara di kebun binatang.

Sebagian besar aktivitas yang dilakukan adalah untuk merawat (to nurture) hewan-hewan yang masuk dalam kategori hewan langka di dunia nyata. Namun, apa jadinya kalau di gim tersebut, pemain malah bisa memburu hewan-hewannya sendiri?

Mungkin, inilah yang akan dilakukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati alias Bu Ani bila bermain seri gim Zoo Tycoon. Bagaimana tidak? Mengacu pada pengusaha bernama Chairul Tanjung (CT), Bu Ani ini lebih suka berburu di “kebun binatang” sendiri daripada di “hutan” yang bisa jadi memiliki lebih banyak hewan.

Ya, terlepas benar atau tidak Bu Ani suka main Zoo Tycoon apa nggak, persoalan ini mungkin turut menggambarkan situasi perpajakan di Indonesia. Menurut Pak CT, masih banyak orang kaya di luar “kebun binatang” – bahkan ada yang lebih kaya dari Pak CT sendiri.

Sejalan juga dengan arti kata “tycoon” sendiri, “kebun binatang” satu ini seakan-akan memang diisi oleh “orang-orang kaya” yang juga menjadi wajib pajak bagi pemerintah Indonesia. 

Hmm, tapi, bentar dulu deh, Pak CT. Kalau Pak CT tahu orangnya (kaya sekaligus terhindar pajak), boleh tuh langsung kasih tahu ke Bu Ani sekalian.

Untungnya, Pak CT udah ngasih clue nih buat kita. Kata beliau sih, orangnya lebih kaya dari Pak CT lho.

Hmm, kalau mengacu ke daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022, Pak CT itu nomor dua lho. Kalau memang yang dimaksud ternyata yang lebih kaya, apakah orang tersebut adalah mereka yang ada di nomor satu? Upss. (A43)


Exit mobile version