Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan blusukan ke Pasar Santa yang terletak di Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Apakah kini Sri Mulyani sudah mulai meniru gaya blusukan ala Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
Waktu mimin masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dulu, mimin merupakan salah satu siswa yang rajin dan selalu mempehartikan apa yang dibilang guru-guru lho. Lho, iya lho. Masa nggak percaya sih? Hehe.
Buktinya aja, sampai sekarang, mimin masih ingat salah satu istilah yang diajarkan oleh guru SD mimin, yakni kata “pasar”. Kata guru mimin, pasar merupakan sebuah tempat di mana kegiatan ekonomi, khususnya transaksi jual-beli terjadi. Bahkan, bisa juga terjadi upaya tawar-menawar untuk menentukan harga barang dan jasa yang dijual.
Nah, mimin juga ingat lho pembedaan jenis-jenis pasar yang diajarkan guru mimin dulu. Ada dua pembedaan yang pasti, yakni pasar tradisional dan pasar modern (swalayan). Biasanya sih, ibu mimin tiap pagi pergi berbelanja kebutuhan pokok di sebuah pasar tradisional yang berlokasi dekat rumah. Ya, katanya sih, harga barang-barang pasar tradisional lebih terjangkau.
Mungkin, inilah mengapa Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (Ani) memutuskan untuk berbelanja di sebuah pasar di Jakarta Selatan, yakni Pasar Santa. Kabarnya, Bu Ani ini juga berbelanja kebutuhan pokok seperti sayuran. Kalau mimin sih, biasanya beli gorengan kalau ke Pasar Santa. Hehe.
Baca Juga: Logika Terbalik Pajak Sri Mulyani
Tapi nih, mimin jadi terpikirkan akan sebuah konsep melihat Bu Ani berbelanja ke Pasar Santa. Apakah Bu Ani kini juga mulai melakukan kegiatan blusukan? Kan, biasanya, yang blusukan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tuh. Apa Bu Ani mau meniru gaya Pak Jokowi? Hehe.
Ya, terlepas mau meniru atau tidak, Bu Ani ternyata datang ke pasar tersebut setelah muncul polemik akan wacana pajak sembako yang akan diterapkan oleh pemerintah. Sontak saja, sebagai kebutuhan pokok, sembako yang dipajaki bisa aja dong memberatkan masyarakat kelas menengah ke bawah – apalagi gelombang pandemi Covid-19 belum juga usai tuh.
Eits, tapi, tenang aja, gaes. Ternyata, oh, ternyata, sembako yang bakal dipajaki adalah sembako premium, yakni bahan-bahan pangan pokok yang dinilai memiliki nilai jual tinggi. Bu Ani sih mencontohkan daging sapi wagyu sebagai salah satu sembako yang bakal kena pajak.
Ngomong–ngomong soal daging sapi wagyu nih, mimin jadi pengen nih. Apalagi, daging sapi wagyu itu ada grade-grade-nya lho. Semakin tinggi grade-nya, semakin mahal juga harganya.
Hmm, kalau blusukan Bu Ani kira-kira grade-nya berapa ya? Apa udah setingkat dengan Pak Jokowi atau Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma)? Seingat mimin sih, Bu Ani namanya juga masuk lho dalam bursa calon presiden (capres) dari kalangan perempuan. Hehe. (A43)
Baca Juga: Sri Mulyani, Pajak, Revolusi?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.