“Terus fokus satu titik, hanya itu, titik itu. Tetap fokus kita kejar dan raih bintang,” – Via Vallen, Meraih Bintang
PinterPolitik.com
Sepertinya, banyak anggota pemerintahan Pak Jokowi yang sekarang ini mengurusi perkara celana cingkrang. Beberapa waktu setelah kabinet dilantik misalnya, ada Menteri Agama Fachrul Razi sempat menggulirkan wacana soal larangan cadar dan celana cingkrang di lingkungan pemerintahan.
Nah, baru-baru ini perkara celana cingkrang ini juga ternyata masuk ke dalam radar dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyoroti ada pegawai Kemenkeu yang bercelana cingkrang dan memilihara jenggot.
Secara khusus, Bu Sri Mulyani memberi perhatian pada pegawai-pegawai yang menunjukkan ekspresi religiusnya di media sosial. Meski tak merinci ekspresinya seperti apa, ia menyebut kalau jadi pejabat dan bawa institusi negara, ya harus behave.
Wah kok, Bu Sri Mulyani ini jadi sampai harus mengurusi perkara celana cingkrang seperti ini? Bukannya masih ada perkara lain yang harus diurusi oleh menteri sekelas alumnus University of Illinois Urbana-Champaign ini.
Kan, pakai celana cingkrang atau ekspresi religius itu perkara pribadi seseorang. Idealnya sih, pejabat pemerintah tidak harus terlalu banyak repot mengurusi apalagi kalau sampai ikut campur urusan pribadi seseorang. Bisa dibilang, selama tidak melakukan tindak kriminal, pegawai yang punya ekspresi religius spesifik ya sah-sah saja.
Di luar itu, Bu Sri Mulyani mungkin harus mengurusi perkara lain di kementeriannya yang juga “cingkrang”. Itu loh, baru-baru ini kan Kemenkeu merilis capaian APBN 2019. Nah, di dalam laporan tersebut, ada beberapa aspek yang ternyata masih belum mencapai target, alias masih pendek seperti celana cingkrang.
Untuk urusan penerimaan perpajakan misalnya, jelang tutup tahun 2019 capaiannya masih lumayan jauh dari target. Di APBN 2019, target penerimaan pajak ini adalah Rp 1.786,4 triliun. Sementara itu, hingga November 2019 realisasinya baru mencapai Rp 1.312,4 triliun.
Selain itu, untuk perkara defisit APBN terhadap PDB juga masih melenceng dari target APBN 2019. Dalam APBN 2019, disebutkan kalau target defisit itu 1,89 persen terhadap PDB. Sementara itu, hingga November 2019 ternyata defisit APBN terhadap PDB udah tembus 2,3 persen.
Tuh, kalau dilihat-lihat pekerjaan rumah Bu Sri Mulyani menuju tahun 2020 ini ternyata masih lumayan banyak. Jadi, masa sih Bu Sri Mulyani harus memberi perhatian khusus kepada urusan religius pribadi seperti celana cingkrang?
Kan, Pak Jokowi sepertinya mau terus tancap gas untuk urusan ekonomi di periode keduanya, mungkin inilah yang harus jadi fokus utama Bu Sri Mulyani. Ya, semoga aja Bu Menteri ini gak teralihkan fokusnya untuk celana cingkrang, sementara ada urusan lain yang juga cingkrang jadi terabaikan. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.